BerandaHighlightTetap Fokus Menulis selama Masa Pandemi Covid-19

Tetap Fokus Menulis selama Masa Pandemi Covid-19

 

Oleh: Etta Adil

Related Post: Ungkapkan Cinta dengan Mata Kata

PALONTARAQ.ID – Menulis berarti mengukir keabadian, demikian kata Pramoedya Ananta Toer. Dengan menulis, berarti engkau berupaya mengabadikan apa yang dilihat, apa yang dirasakan, dan apa yang dialami.

Menulis juga berarti mengikat ilmu yang sedang dipelajari, demikian kata Ali bin Abi Thalib. Dengan menulis, membuatnya lebih lama ada dalam ingatan dan membuatnya dipahami dengan lebih baik.

Saat Pandemi global Covid-19 seperti saat ini membuat kita “Stay Home Save Lives” dan mempunyai waktu lebih banyak berada di rumah. Sudah saatnya waktu yang ada dimanfaatkan untuk mengasah kemampuan menulis.

Lihat pula: Hobi Menulis seperti Kebutuhan Makan

Dua Buku karya M. Farid W Makkulau di TB. Grahamedia, MTos, Makassar. (foto: ist/palontaraq)
Dua Buku karya M. Farid W Makkulau di TB. Grahamedia, MTos, Makassar. (foto: ist/palontaraq)

Silakan menulis apa saja, bisa cerpen, puisi, esai, catatan pelajaran atau catatan kuliah, mengupdate mimpi dan impianmu di agenda atau sekadar diary, catatan hati. Siapa tahu suatu saat deretan coretan dan curhatan itu dapat dikumpulkan dan akhirnya menjadi Buku.

Meski begitu, ada kalanya kita mengalami kejenuhan, boring, tak asyik dengan tulisan sendiri atau malah tenggelam dalam berbalas japrian atau chat dengan teman sampai lupa waktu.

Nah, bagi kamu yang Benar-benar mau fokus menulis, perhatikan Hal-hal berikut ini:

1. Hindari membuka media sosial yang hanya membuatmu kehilangan fokus. Pokoknya, Acuhkan Status di Medsos, Menulislah di Blog

2. Jangan nge-judge tulisanmu jelek. Hargai apa yang sudah kamu tulis.

3. Menulislah di tempat yang kondusif dan suasananya dapat membuat nyaman.

4. Siapkan buku atau referensi yang dibutuhkan.

5. Menulislah dengan bahagia, tanpa merasa dipaksa dan terpaksa oleh keadaan. Jadikan Menulis itu sebagai kebutuhan Interaksi Sosial.

6. Ikutilah Pelatihan atau Training Menulis, bukan sebagai suatu keterpaksaan dan karena desakan dari Teman, tetapi meyakini bahwa Menulis sebagai Kebutuhan untuk Berkembang dan Maju.

Pelatihan Menulis Online via WA Grup.
Pelatihan Menulis Online via WA Grup.

Nah, sekadar motivasi dan inspirasi buat siapa saja yang serius berkomitmen mau menjadi penulis, silakan buka link-link berikut ini:

Tips Menulis Resensi Buku

Tips Menulis Cerita Pendek

Tips Praktis Menulis Artikel

Tips NgeBlog ala Etta Adil

Filsafat Komunikasi dalam Menulis

Bagaimana Menulis Laporan Perjalanan?

Etta Adil ajarkan Cara “Memulung Kata’ di SMANSA Pangkep

Demikian yang dapat penulis bagi. Sukses buat semuanya, sukses buat kita semua! (*)

Buku karya Etta Adil (M. Farid W Makkulau). (foto: ist/palontaraq)
Buku karya M. Farid W Makkulau. (foto: ist/palontaraq)

(* Etta Adil adalah nama pena sekaligus nama panggilan dari M. Farid W Makkulau, telah menelorkan beberapa karya buku, antara lain: HA Gaffar Patappe-Demimu Rakyat Pangkep (Pemkab Pangkep, 2003), Pikiran dan Kebijakan Ir. H. Syafrudin Nur, M.Si (Pemkab Pangkep, 2006), Sejarah dan Kebudayaan Pangkep (Infokom, 2007), Manusia Bissu (Pustaka Refleksi, 2008), Sejarah Kekaraengan di Pangkep (Pustaka Refleksi, 2008), Komik-Kisah si Lemo Lestarikan Terumbu Karang (Dislutkan/Coremap, 2009), Syahrul Yasin Limpo-Sulsel Go Green “Menjaga Lingkungan Menuai Rahmat” (Citra Pustaka, 2012), Syamsuddin A. Hamid-Mata Kalbu Sahabat (Citra Pustaka, 2013), Antologi Puisi-Penjara Suci (Pustaka Puitika, 2015), Surat Cinta untuk Bidadari Kecilku di Surga (Pustaka Puitika, 2015), Antologi Puisi-Menjawab Waktu (Guepedia, 2020), Berkebudayaan Malu-Sehimpun Catatan Budaya Bugis Makassar (Guepedia, 2020).

Pada Tahun 2017, Penulis sebagai LCO (Local Community Organizer) CSR PT. Semen Tonasa meraih Penghargaan “Terbaik 1” Tingkat Nasional dalam Indonesian Sustainable Development Goals Award 2017 (ISDA 2017) dengan judul Karya Tulis “Perubahan Sosial Tidak Mungkin Terjadi Tanpa Pendampingan” (HAKI 078550) untuk Kategori Perseorangan Tingkat Lapangan CSR Best Practice for MDGs to SDGs dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas RI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT