BerandaPesantrenSeri Khalifah Daulah Bani Umayyah (10): Hisyam bin Abdul Malik

Seri Khalifah Daulah Bani Umayyah (10): Hisyam bin Abdul Malik

Oleh: Muhammad Farid Wajdi

PALONTARAQ.ID – Hisyam bin Abdul Malik (105 – 125 H) ditetapkan sebagai Khalifah dihari wafatnya Yazid pada tahun 105 H (724 M).  Dia seroang Khalifah yang bijaksana, budiman, mulia dan perkasa.

Khalifah Hisyam bin Abdul Malik dikenal sebagai seorang negarawan yang pandai, mempunyai ketelitian dan pandangan yang tajam. Pernah ada yang mengatakan bahwa negarawan terpandai selama pemerintahan Bani Umayyah adalah Mu’awiyah, Abdul Malik dan Hisyam.

Pemberontakan di Kufah

Pada masa pemerintahannya ini timbul pemberontakan dari keompok Zaidiyah yang dikepalai oleh Zaid bin Ali Zainul Abidin, keturunan Ali bin Abi Talib, ia menyeru orang Kufah untuk membaiatnya sebagai Khalifah, pengikutnya sebanyak kurang lebih 15.000 orang.

Namun pemberontakan kelompok Zaidiyah ini dapat dipadamkan oleh Amir Kufah Yusuf bin Muhammad. Pengikut Zaid banyak yang lari meninggalkannya, dan dengan tentara yang tidak seberapa banyaknya Zaid meneruskan perlawanannya hingga ia mati terbunuh dalam peperangan melawan Amir Kufah itu pada tahun 122 H.

Seorang putera Zaid yang bernama Yahya dapat melarikan diri ke Khurrasan, ia menetap disana selama 3 tahun.

Penduduk Khurrasan membaiatnya sebagai Khalifah, dan kemudian mengadakan perlawanan terhadan Khalifah Hisyam bin Abdul Malik, namun nasibnya tidak jauh berbeda dengan ayahnya, ia mati terbunuh dalam pertempuran, kepalanya disula dan dibakar.

Penaklukan di Zaman Hisyam

Zaman Hisyam adalah zaman banyak penaklukan, ia tidak berhenti memerangi orang Byzantium di perbatasan Siria dan Asia Kecil dan orang Turki di Kaukasia. Panglima tentaranya dari keluarga Bani Umayyah sendiri.

Pertempuran di Tours dan Poitiers

Di zaman Hisyam bin Abdul Malik ini laskar Arab yang di Andalus menyerbu masuk tanah Perancis, mereka sampai di kota Tours di Perancis selatan. Semula laskar Islam mengalami kemenangan atas kecerdikan panglimanya Abdurrahman al-Ghafiqy.

Akan tetapi cahaya mereka mulai pudar dikala di musim dingin memasuki kota Tours dan Poitiers, Abdurrahman kalah besar, laskarnya cerai-berai diserbu oleh laskar panglima Karel Martel, pahlawan terkenal Perancis. Dengan kekalahan itulah benua Eropa terlepas dari kekuasaan laskar Islam.

Perbaikan di Zaman Hisyam

Khalifah Hisyam bin Abdul Malik sangat mementingkan kemakmuran kerajaannya. Untuk pengairan ia memerintahkan penggalian beberapa sungai, terutama di tempat-tempat sepanjang jalan ke Madinah. Di zamannya didirikan kerajinan sutera, diperbanyak pabrik senjata dan pabrik pembuatan pakaian tentara.

Hisyam seorang yang gemar memelihara kuda pacuan dan dialah khalifah yang pertama kali mengadakan tempat pacuan kuda.

Sifat Hisyam bin Abdul Malik yang dicela ialah kekerasannya dan penindasannya atas kaum ‘Alawiyyin’, tabiatnya kasar dan pelit.

Wallahu ‘alam bish-shawab. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT