Laporan: Etta Adil
PALONTARAQ.ID – Ingin merasakan makan mie yang berbeda dengan suasana yang tidak lazim, datanglah ke Mie Rampok Makassar. Sensasi makan terasa seperti dalam penjara. Tentu ini hanya sekadar seru-seruan.
“Mampir makan disini untuk seru-seruan aja. Siapa sih yang mau merasakan hidup dan makan dalam penjara,” ujar Mia, seorang pengunjung Mie Rampok Makassar.
“Berawal dari Mie Rampok Surabaya, lalu berkembang franchise di beberapa kota, termasuk Makassar,” ungkap Willem, Pemilik Mie Rampok Makassar di jalan Mesjid Raya No 29 A, Kota Makassar.
Lihat juga: Pallubasa Serigala, Pallubasa Daging di Jalan Serigala
Baru saja pengunjung “Hotel Prodeo” ini masuk, para pelayan secara kompak langsung berteriak, “tahanan baru datang …., tahanan baru datang …..” sambil memukul-mukulkan wajan, sendok, pisau, spatula, nampang makan aluminium, dan apa saja yang ada di dapur Mie Rampok tersebut.
Sapaan ‘Tahanan Baru’ buat pengunjung yang baru datang serta ‘Tahanan Kabur’ buat pengunjung yang hendak pulang, membuat suasana jadi hangat dan unik. Sistim pelayanan self service, tiap ‘Tahanan Baru’ akan dipanggil dengan suara keras, apalagi saat banyak pengunjung.
Lihat juga: Nasu Palekko, Masakan khas Bugis dengan Sensasi Pedas Menggigit
Mie Rampok Makassar memang tampil unik dengan suasana penjara, lengkap dengan terali besi, baju tahanan, nama menu serta interiornya. Karena keunikannya inilah, membuat pengunjung biasanya asyik berswafoto ria di seluruh sudut ruangan.
Pada bagian depan Mie Rampok Makassar tertulis Jam Besuk Tahanan yang berarti jam buka untuk makan. Siang hari dari Pukul 12.00 -15.00 WITA, dan Sore-malam hari Pukul 17.00 – 21.00 (Weekend until 22.00)
“Aneh-aneh nama menunya, Etta,” demikian ujar seorang pengunjung, Ardi, kepada penulis saat mencoba memesan makan di Mie Rampok Makassar. “Mie kami khusus buatan sendiri dengan warna unik berbahan wortel, tanpa bahan pengawet serta harga yang terjangkau,” ujar Willem, sang pemilik Mie Rampok.
Lihat juga: Menikmati Bubur Menado di Tanah Makassar
Aneka menu makanan berbahan mie dan minuman yang ditawarkan memang dibuat unik, ala-ala penjara, dan bisa dipesan berdasarkan ‘tingkat kejahatan’ pemesannya, yang berarti pula tingkat kepedasannya.
“Semakin tinggi kejahatan, semakin tinggi tingkat kepedasan mie yang dipesan,” ujar penulis, yang sudah 2 kali singgah di Mie Rampok Makassar, sengaja sebagai kegiatan penelusuran wisata kuliner Makassar.
Lihat juga: Menikmati “Kotor” di Rantepao dan Cerita Kopi Torajadi Jepang
Mie Rampok (kering) dari level kepedasan 0-5, semuanya dibandrol dengan harga Rp13.000,- yaitu:
– Hukuman Mati Level 5 : Cabe 100 biji
– Seumur Hidup Level 4 : Cabe 55 biji
– Cambuk Level 3 : Cabe 35 biji
– Tahanan Rumah Level 2 : Cabe 15 biji
– Percobaan Level 1 : Cabe 5 biji
– Salah Tangkap Level 0 : Cabe 0 biji
Toping semuanya dibandrol dengan harga Rp 3.500 dengan aneka nama, yaitu:
-Polisi: (Ayam, Udang, Sayur)
-Jaksa: (Ayam, Udang)
-Hakim: (Ayam, Udang)
-Pampres: (Ayam Udang)
-Kamrah: (Ayam, Udang dan Kulit tahu)
-Satpol PP: (Ayam, Udang, Nori)
-Satpam : (Ayam, Nori)
Lihat juga: Menikmati Dangke, Keju Bakar dari Enrekang
Untuk Minuman, disebut dengan sebutan ala nama penjahat, seperti:
-Begal (Air Mineral): Rp 4000,-
-Copet Hot (Teh Manis): Rp 4000,-
-Copet Cold (Es Teh Manis): Rp 4500,-
-Jambret Hot (Teh Tawar): Rp 3000,-
-Jambret Cold (Es Teh Tawar): Rp 3500,-
-Mafia (Floridina): Rp 5000,-
-Triad (Fanta): Rp 6000,-
-Gangster (Coca cola): Rp 6000,-
-Koruptor (Susu): Rp 6000,-
Lihat juga: Bahaya Minum Air Es
Lihat juga: Daya tarik Cafe’, dari Selfie hingga galang Empati
Saat akan meninggalkan Depan Hotel Prodeo, demikian tulisan yang terpajang di depan rumah makan ini, juga disediakan Photobooth Pojok Selfie dimana pengunjung bisa foto dengan asesoris mirip tahanan.
Penasaran? Silakan mampir di Mie Rampok Makassar. (*)