BerandaKesehatanBenarkah Otak Mengecil seiring Proses Penuaan?

Benarkah Otak Mengecil seiring Proses Penuaan?

Oleh:  Muhammad Farid Wajdi, Praktisi Thibbun Nabawi

Tulisan Sebelumnya: Memahami Kerja Jantung dan Mencegah Penyakit Jantung

PALONTARAQ.ID – BENARKAH  volume otak cenderung mengecil seiring pertambahan usia? Dalam banyak artikel ilmiah, disebutkan bahwa Proses penuaan bisa membuat volume otak mengecil (Atrofi Cerebri) karena sebagian selnya akan mati atau mulai mengalami kerusakan.

Beberapa kebiasaan buruk bisa membuat proses tersebut terjadi lebih cepat, sehingga volume otak menyusut sejak masih muda. Lantas apa saja penyebabnya?

Hal-hal sepele yang sering diabaikan seperti misalnya tidak sarapan rupanya sangat berpengaruh terhadap fungsi otak. Begitu juga dengan kebiasaan yang kadang tidak terlalu diperhatikan, mulai dari kurang tidur hingga jarang bicara.

Sebagaimana dikutip dalam Healthmad, berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang membuat volume otak menyusut, antara lain disebabkan oleh:

1. Tidak Sarapan

Sarapan di pagi hari penting untuk menjaga kadar gula darah, yang dibutuhkan agar otak bisa bekerja dengan baik.

Kadar gula yang terlalu rendah bisa membuat otak kurang nutrisi lalu lama-kelamaan volumenya akan menyusut.

2. Galak

Emosi yang meledak-ledak karena terlalu mudah bereaksi bisa membuat pembuluh darah mengalami pengerasan.

Jika pengerasan itu terjadi di pembuluh darah otak, maka kemampuannya akan menurun dan lama-kelamaan ukuran otak juga mengecil.

3. Merokok

Beberapa jenis penyakit degeneratif atau penyakit yang disebabkan oleh proses penuaan bisa dipercepat oleh racun-racun di dalam asap rokok. Alzheimer atau salah satu jenis kepikunan merupakan satu di antaranya.

4. Terlalu Banyak Gula

Otak bisa menyusut karena kekurangan gula saat tidak sarapan. Sebaliknya, terlalu banyak gula di dalam darah juga mempengaruhi penyerapan protein sehingga pertumbuhan otak terhambat.

5. Polusi Udara

Untuk bisa bekerja dengan optimal, otak butuh suplai oksigen yang cukup dari udara pernapasan.

Polusi udara terutama gas karbon monoksida (CO) bisa membajak fungsi sel-sel darah merah dalam mendistribusikan oksigen, sehingga fungsi otak mengalami gangguan.

6. Kurang Tidur

Otak juga butuh istirahat, karena itu kualitas tidur benar-benar sangat mempengaruhi fungsi otak. Kurang tidur bisa membuat sel-sel otak lebih cepat mengalami kerusakan.

7. Tidur dengan Kepala Ditutup Bantal

Menutupi kepala dengan bantal saat tidur berarti menghalangi pertukaran udara, sehingga gas buang karbon dioksida terhirup kembali ke paru-paru.

Ruangan untuk menampung oksigen (O2) akhirnya berkurang, sehingga tidak bisa didistribusikan dengan maksimal ke otak.

8. Berpikir keras saat sedang tidak sehat

Selain saat tidur, otak juga perlu diistirahatkan saat tubuh sedang sakit. Memaksakan diri untuk berpikir keras saat sakit akan membuat otak bekerja makin tidak efisien dan akhirnya cepat rusak.

9. Jarang Bicara

Percakapan yang cerdas dan berbobot sangat membantu perkembangan otak. Jika jarang digunakan untuk berdiskusi dan saling bertukar pikiran, maka otak akan tumpul dan sel-sel di dalamnya tidak berkembang.

10. Kurang Diransang

Seperti kata pepatah, otak ibarat pisau yang harus diasah terus menerus agar tidak tumpul.

Menghafalkan sesuatu yg bermanfaat, Membaca buku, belajar dan mempelajari hal baru, Mengajar, Aktif di Yayasan atau perkumpulan dan lain-lain  merupakan beberapa contoh rangsangan untuk menjaga otak tetap tajam, sehingga lebih awet sampai lanjut usia.

Semoga Bermanfaat Adanya. Wallahu ‘alam bish-shawab. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT