BerandaSosial BudayaLebih dekat dengan Suku Sasak Sade

Lebih dekat dengan Suku Sasak Sade

Laporan: Etta Adil

PALONTARAQ.ID, LOMBOK TENGAH – Jika ke Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), rasanya belum sepenuhnya mengunjungi Pulau eksotik tersebut jika belum berkunjung ke Dusun Sade’ di Lombok Tengah.

Nama Sade familiar di telinga wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang ke Lombok. Dusun ini dikenal sebagai dusun yang masih mempertahankan Adat Suku Sasak, salah satu dusun di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah.

Dusun Sade dikenal sebagai dusun yang mempertahankan Adat Suku Sasak. Karena alasan inilah, Dinas Pariwisata setempat menjadikannya destinasi Desa Wisata.

Meski terletak persis di samping jalan raya beraspal,  Penduduk Sade di Rembitan, Lombok Tengah masih berpegang teguh menjaga keaslian wajah desa dengan segala tradisinya.

Dusun Sade
Dusun Sasak Sade berada di Jalan Poros Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Penulis di depan Rumah Adat Suku Sasak di Dusun Sade, Lombok Tengah. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Penulis di depan Rumah Adat Suku Sasak di Dusun Sade, Lombok Tengah. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Pemandu lokal, menjelaskan kondisi sosial budaya masyarakat Sasak di Dusun Sade, Lombok Tengah. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Pemandu lokal, menjelaskan kondisi sosial budaya masyarakat Sasak di Dusun Sade, Lombok Tengah. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Para relawan pendidikan Sulsel saat mengunjungi Dusun Sasak Sade, usai menunaikan pengabdiannya di wilayah gempa Lombok, NTB. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Para relawan pendidikan Sulsel saat mengunjungi Dusun Sasak Sade, usai menunaikan pengabdiannya di wilayah gempa Lombok, NTB. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Para relawan pendidikan Sulsel saat mengunjungi Dusun Sasak Sade, usai menunaikan pengabdiannya di wilayah gempa Lombok, NTB. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Para relawan pendidikan Sulsel saat mengunjungi Dusun Sasak Sade, usai menunaikan pengabdiannya di wilayah gempa Lombok, NTB. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Masjid dalam lingkungan Dusun Sasak Sade. (foto: mfaridwm/palontaraq)
Masjid dalam lingkungan Dusun Sasak Sade. (foto: mfaridwm/palontaraq)

Tak sampai satu jam untuk mengelilingi Kompleks Dusun Sade. Dahulu, Penduduk Sade banyak yang menganut Islam Wektu Telu (hanya tiga kali sholat dalam sehari). Tapi sekarang, banyak penduduk Sade sudah meninggalkan Wektu Telu dan memeluk Islam sepenuhnya,  kata Mesah, Pemandu lokal yang juga penduduk asli setempat.

Orang Sasak Sade memang unik. Meski berada di tengah perkotaan, mereka mampu mempertahankan keaslian budayanya dari serbuan tuntutan kebutuhan masyarakat modern. Mereka bertahan hidup dengan menghidupi diri dari keahlian menenun dan membuat kain tradisional khas Suku Sasak.

Di Dusun Sade, Wisatawan dan travelers disuguhkan suasana perkampungan asli khas pribumi Lombok. Bangunan rumah terkesan sangat tradisional. Atapnya dari ijuk, kuda-kuda atapnya memakai bambu tanpa paku, tembok dari anyaman bambu, dan langsung beralaskan tanah.

Orang Sasak di Dusun Sade mempertahankan suasana perkampungan asli pribumi Lombok.  Hal itu bisa dilihat dari bangunan rumah yang terkesan sangat tradisional. Atapnya dari ijuk, kuda-kuda atapnya memakai bambu tanpa paku, tembok dari anyaman bambu, dan beralaskan tanah, yang lazimnya disebut ‘bale’.

Pemandu lokal,  Mesah mengungkapkan bahwa ada delapan bale’ dalam lingkungan Dusun Sade tersebut yaitu Bale Tani, Jajar Sekenam, Bonter, Beleq, Berugag, Tajuk dan Bencingah. Bale-bale itu dibedakan berdasarkan fungsinya dan dihuni sekitar 150 Kepala Keluarga (KK).

Uniknya, warga desa punya kebiasaan khas yaitu mengepel lantai menggunakan kotoran kerbau. Jaman dahulu ketika belum ada plester semen, orang Sasak Sade mengoleskan kotoran kerbau di alas rumah. Sekarang sebagian dari kami sudah bikin plester semen dulu, baru kemudian kami olesi kotoran kerbau.

Konon, dengan cara begitu lantai rumah dipercaya lebih hangat dan dijauhi nyamuk. Bayangkan saja, kotoran itu tidak dicampur apapun kecuali sedikit air. Tapi saat saya masuk ke rumah, tak ada bekas bau yang tercium.

Bentuk Rumah Suku Sasak dalam lingkungan Dusun Sade, Lombok Tengah. (foto: mfaridwm/palontaraq)
Bentuk Rumah Suku Sasak dalam lingkungan Dusun Sade, Lombok Tengah. (foto: mfaridwm/palontaraq)

Jika mencari souvenir khas Suku Sasak atau hasil kerajinan asli, wisatawan dan para travelers juga dapat membelinya langsung dari penduduk dalam lingkungan permukiman.

Warga Sade sangat ramah dan terbuka, bahkan untuk mencoba pakaian adat khas Suku Sasak dan tenunan aslinya, mereka ikhlas seraya menjelaskan kapan harus dipakai, bagaimana memakainya, serta dalam kapasitas siapa dan dalam acara apa memakai pakaian adat tersebut.

Demikian Suku Sasak Sade dengan segala keunikannya, Jangan pernah mengatakan pernah ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) jika belum mengunjungi Dusun Sasak Sade. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT