BerandaPesantrenSantri Putri IMMIM Studi Wisata Sejarah ke Makassar-Gowa

Santri Putri IMMIM Studi Wisata Sejarah ke Makassar-Gowa

Laporan: Nur Hudayah

Related Post: Menengok Koleksi Museum Kota Makassar

PALONTARAQ.ID, MAKASSAR – Sebanyak 43 Santri Pondok Pesantren Putri IMMIM Pangkep, Ahad (22/9/2019) lalu melakukan studi wisata sejarah sebagai kegiatan ekstra-kokurikuler dari Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).

Menurut Muhammad Farid Wajdi, Guru SKI, mengungkapkan bahwa Studi wisata sejarah ini, dilaksanakan hanya selama sehari, dengan tujuan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa.

Beberapa destinasi kunjungan adalah Museum Kota Makassar, Fort Rotterdam, Shalat Dzuhur di Pantai Losari (Masjid Amirul Mukminin) di Kota Makassar serta Balla Lompoa, Sungguminasa, Benteng Sombaopu, Makam Raja-raja Gowa, serta Masjid Katangka di Kabupaten Gowa.

Studi wisata sejarah ke Museum Kota Makassar. (foto: ist/palontaraq)
Studi wisata sejarah ke Museum Kota Makassar. (foto: ist/palontaraq)

Lihat pula:  Wisata Sejarah ke Benteng Sombaopu

Studi wisata sejarah ke Kompleks Benteng Sombaopu. (foto: ist/palontaraq)
Studi wisata sejarah ke Kompleks Benteng Sombaopu. (foto: ist/palontaraq)
Santriwati Putri IMMIM di Kompleks Fort Rotterdam. (foto: ist/palontaraq)
Santriwati Putri IMMIM di Kompleks Fort Rotterdam. (foto: ist/palontaraq)

Lihat pula:  Yuk, Belajar di Museum

Santri Putri IMMIM dan Guru SKI, Muhammad Farid Wajdi di lokasi bekas reruntuhan Benteng Sombaopu, Gowa. (foto: ist/palontaraq)
Santri Putri IMMIM dan Guru SKI, Muhammad Farid Wajdi di lokasi bekas reruntuhan Benteng Sombaopu, Gowa. (foto: ist/palontaraq)
Santri Putri IMMIM di kompleks Pemakaman Raja-raja Gowa. (foto: ist/palontaraq)
Santri Putri IMMIM di kompleks Pemakaman Raja-raja Gowa. (foto: ist/palontaraq)

Lihat pula: Mengakrabi Sejarah Sultan Hasanuddin

Dalam Studi wisata sejarah tersebut, para santriwati diajak mengenali sejarah dan perkembangan Kota Makassar, serta Kerajaam Makassar (Gowa-Tallo) yang pernah menjadi pusat pertumbuhan dan penyebaran dakwah Islam.

“Sangat penting dan bermanfaat bagi siswa/santri mengenali banyak peninggalan sejarah daerahnya, dan juga terkait bagaimana Agama Islam itu berkembang dan meninggalkan banyak jejak kebudayaan dan peradaban gemilang di masa lampau,” ujar Muhammad Farid Wajdi yang juga penulis buku SKI ini. (*)

Artikel sebelumnya
Artikel selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT