BerandaIslamHikmah dan Manfaat Berqurban

Hikmah dan Manfaat Berqurban

Oleh: Muhammad Farid Wajdi

Tulisan Sebelumnya: Keutamaan dan Amalan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

PALONTARAQ.ID –  Selalu ada hikmah dalam setiap perintah dan larangan Allah SWT kepada hambanya, sekalipun itu dalam pandangan manusia, dipandang berat menjalaninya. Begitu pula dengan perintah berqurban yang didasari kepada kisah sepasang ayah dan anak yang shaleh, yang kisahnya diabadikan dalam Al-Qur’anul Karim, yaitu Kisah Nabiullah Ibrahim dan putranya, Nabi Ismail alaihi sallam.

Pada hakekatnya berqurban adalah wajib bagi yang mukmin mampu. Ini berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassallam.

 

أخبرنا الحسن بن يعقوب بن يوسف العدل ، ثنا يحيى بن أبي طالب ، ثنا زيد بن الحباب

عن عبد الله بن عياش القتباني ، عن الأعرج ، عن أبي هريرة رضي الله عنه ، قال

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « من وجد سعة لأن يضحي فلم يضح ، فلا يحضر مصلانا

 

Artinya: “Dari Abi Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda : Siapa yang memperoleh kelapangan untuk berkurban, dan dia tidak mau berkurban, maka janganlah hadir dilapangan kami (untuk shalat Ied).” [HR Ahmad, Daru qutni, Baihaqi dan al Hakim]

Qurban atau berqurban adalah kegiatan menyembelih hewan qurban yang dilakukan setelah pelaksanaan Shalat Hari Raya Idul Adha, yang juga dikenal dengan sebutan “Idul Qurban”.  Berqurban merupakan wujud rasa syukur yang ditunjukkan seluruh umat muslim kepada Allah SWT atas segala limpahan karunia dan nikmat yang telah diberikan.

Qurban atau berqurban termasuk salah satu ibadah sunah yang tidak boleh ditinggalkan, karena Allah sangat mencintai hambanya yang mau menghabiskan sebagian hartanya untuk kepentingan ibadah. Hikmah dan Manfaatnya adalah:

1) Menempatkan cinta tertinggi kepada Allah SWT

Sejak diperintahkan, apa yang diminta dikorbankan adalah sesuatu yang sangat dicintai, yang menunjukkan ujian Allah SWT terhadap cinta hambaNYA, sekaligus sebagai penegasan bahwa Allah SWT adalah pemilik semuanya, Maha Kuasa dan berkehendak atas segala sesuatu, termasuk apa-apa yang ada dan dititipkan kepada hambaNYA.

2) Sebagai Wujud Taqwa

Qurban atau berqurban merupakan wujud taqwa dan iman kepada Allah SWT, yang ditegaskan dalam wujud menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.  Seorang muslim akan tumbuh perasaannya sebagai  hamba/abdi dari Tuhannya. Berkurban merupakan bentuk ketaatan dan tunduk atas perintah Allah SWT.

3) Wasilah mendekatkan diri pada Tuhan

Kurban mempunyai akar kata qaruba, yang membentuk kata: qurb (dekat), taqarrub (mendekatkan diri), aqriba’ (kerabat). Seiring bertambahnya usia akan bertambah dekat pula dengan kematian, artinya makin dekat perjumpaan dengan Tuhan, dengan qurban minimal menjadikan ingat dan insaf, yang pada akhirnya berjumpa dengan-Nya dalam kebaikan.

4) Mengharapkan kesucian diri dan hartanya

Setiap kebaikan adalah sedekah, yang berfungsi untuk mensucikan diri dan harta. Ibadah Kurban adalah amal kebaikan yang amat disukai Allah di Hari Raya Iedul Adha (HR. Tirmidzi)

5) Sebagai penebus dosa, untuk mendapatkan pengampunan

“Hai Fatimah,berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu”. (HR. Al-Bazzar dan Ibnu Hibban)

6) Memupuk sifat mahmudah dan memupuskan sifat mazmumah

Melaksanakan Kurban dengan penuh penghayatan dapat memupuk sifat mahmudah yang berupa ketaatan, ketundukan atas perintah-Nya, pemurah terhadap sesama, bertaubat, menambah rasa syukur, dan lainnya. Di samping itu juga memupuskan sifat mazmumah seperti cinta dunia, kikir, pelit, sombong, dendam, hasad dengki, dll.

7) Meningkatkan kasih sayang

Tidak dipungkiri bahwa Kurban bermanfaat bagi sesama, menumbuhkan dan meningkatkan kasih sayang, utamanya antara yang kaya dan miskin, merekatkan hubungan yang renggang, wujud kebersamaan dan kerukunan, karena masyarakat saling bersilaturahim.

8) Syiar Islam, sunnah Nabi Ibrahim AS

Ibadah Kurban adalah syiar Islam yang melestarikan millah atau sunnah Nabi Ibrahim as, Nabi yang berjuluk Khalilullah (orang yang sangat dekat dengan Tuhan)

Lihat pula: Sunnah di Hari Raya Idul Adha

9) Pahala dan kemudahan meniti di atas shirat, dan lain-lain.

“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan Kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang beserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu.” (HR.Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim).

Pada hari kiamat akan datang dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya dan bulu-bulunya. Darahnya akan sampai kepada Allah Azza Wa Jalla sebelum jatuh ke tanah. Dalam riwayat lain disebutkan, “Muliakanlah kurban kamu karena ia menjadi tunggangan kamu di titian (shirat) pada hari kiamat.”

Semoga Allah SWT memudahkan kita untuk berqurban sebagai wujud kecintaan seorang hamba kepada yang Maha Tinggi dan Berkuasa atas segala sesuatu, Allah ‘Azza wa Jalla. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT