BerandaBeritaIPPMP UMMA gelar Dialog Kebudayaan

IPPMP UMMA gelar Dialog Kebudayaan

Laporan: Dra Nurhudayah

PALONTARAQ.ID, PANGKEP – Eksistensi komunitas tradisional Bissu di Pangkep menarik perhatian mahasiswa untuk mendialogkannya.

Bertempat di Ruang Pola Kantor Bupati Pangkep, Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Pangkep (IPPMP) Koordinator Universitas Muslim Maros (UMMA) menyelenggarakan Dialog Kebudayaan bertema Revitalisasi Budaya Bissu, Senin (18/2/2019).

Ketua IPPMP Koordinator UMMA, Arman menuturkan bahwa Bissu di Pangkep semakin hari berkurang, pemerintah juga mulai tidak memperhatikan keberadaan bissu lagi. Padahal ini adalah aset kebudayaan yang dimiliki Pangkep.

“Kami mengundang pelajar SMA/SMK, sanggar seni dan pemerhati budaya untuk mendialogkan masalah Revitalisasi Bissu ini, sebagai wujud perhatian terhadap Kebudayaan khas Pangkep,” ungkapnya.

Baca juga: ‘Waria Sakti’ dari Peradaban Bugis Kuno

Kegiatan Dialog Kebudayaan ini dibuka oleh Staf Ahli Bupati, Ir H. Djafar, M.Si dan menampilkan pembicara M. Farid W Makkulau, Pemerhati Budaya, Ustadz Mahrus Amri, Lc, MA, Akademisi, Asri Taliu, Pemerhati Budaya dan Suryana, SE, Kabid Kebudayaan Disbudpar setempat. Sebelumnya ditampilkan seni tari maggiri oleh dua orang Bissu.

Foto bersama Pembicara dengan Panitia Dialog Kebudayaan Pangkep. (foto: ist/palontaraq)
Foto bersama Pembicara dengan Panitia Dialog Kebudayaan Pangkep. (foto: ist/palontaraq)

Bissu di Pangkep dalam konteks kekinian sangat berbeda jauh dengan Bissu pada masa lampau, terkait fungsi dan perannya, jumlah dan apresiasi sosial yang didapatnya, dari segi teknis pelaksanaan upacara adat yang dilaksanakannya, serta dari aspek kehidupan ekonominya,” ujarnya.

“Revitalisasi terhadap Eksistensi Komunitas Bissu hanya bisa dilakukan oleh Bissu itu sendiri, karena ada unsur ritualisme yang melekat pada komunitas ini, yang tidak bisa sepenuhnya dipahami oleh orang dari luar komunitasnya, termasuk panggilan spiritual menjadi Bissu dan kesakralan terkait kepercayaan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari seni tari maggiri yang ditampilkannya,” jelas M. Farid W Makkulau, salah seorang pembicara yang juga penulis buku “Manusia Bissu“. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT