BerandaKesehatanHerbaBerobat dengan Kurma Madinah

Berobat dengan Kurma Madinah

 

Oleh:  Muhammad Farid Wajdi

PALONTARAQ.ID – ABU DAUD meriwayatkan di dalam Sunan nya, dari Hadits Mujtahid, dari Sa’ad, dia berkata, “Aku pernah sakit, lalu Rasulullah SAW membesukku.

Beliau SAW lalu meletakkan tangan di antara dua putingku (di tengah dada), hingga kurasakan jantungku menjadi dingin. Beliau bersabda kepadaku,

 

إِنَّكَ رَجُلٌ مَفْئُودٌ، ائْتِ الْحَارِثَ بْنَ كَلَدَةَ أَخَا ثَقِيفٍ فَإِنَّهُ رَجُلٌ يَتَطَبَّبُ فَلْيَأْخُذْ سَبْعَ تَمَرَاتٍ

مِنْ عَجْوَةِ الْمَدِينَةِ فَلْيَجَأْهُنَّ بِنَوَاهُنَّ ثُمَّ لِيَلُدَّكَ بِهِنَّ

Artinya:
“Engkau terkena penyakit jantung. Maka temuilah Al-Harits bin Kaladah yang berasal dari Tsaqif, karena dia orang yang pandai mengobati.”

“Sampaikan pesan agar dia mengambil tujuh biji korma Madinah yang matang kehitam-hitaman lalu melumatkan beserta biji-bijinya, kemudian hendaklah dia mengobatimu lewat mulutmu.”

Al Maf’ud yang disebutkan di dalam hadits ini adalah orang yang jantungnya sakit, seperti kata al-mabthun , yaitu orang yang perutnya sakit. Sedangkan al-ladud ialah sesuatu (cairan) yang dikucurkan ke salah satu sisi mulut.

Korma mempunyai khasiat yang sangat ampuh bagi penyakit hati ini, terlebih lagi korma Madinah dan apalagi yang warnanya kehitam-hitaman karena matang. Tentang khasiatnya yang tujuh biji, maka hal ini diketahui lewat wahyu.

Di dalam Ash-Shahihain disebutkan dari hadits Amir bin Sa’d bin Abi Waqqash, dari ayahnya, dia berkata, “Rasulullahah SAW bersabda, “Siapa yang sarapan dengan tujuh buah korma Aliyah (tempat di Madinah), maka pada hari itu dia bisa terhindari dari dampak racun dan sihir.”

Dalam lafazh lain disebutkan, “Siapa yang sarapan dengan tujuh buah korma yang pohonnya tumbuh diapit batu hitam di Madinah, maka dia bisa terhindari dari racun hingga sore hari. ’’

Kurma sebagai Obat. (foto: duniatimteng)
Kurma sebagai Obat. (foto: duniatimteng)

Pada tahapan pertama, korma itu kering dan berikutnya panas. Ada yang mengatakan lembab, dan ada pula yang mengatakan sedang-sedang.

Yang pasti, korma merupakan makanan yang sangat bagus. bisa menjaga kesehatan, terlebih lagi bagi orang yang biasa mengonsumsinya, seperti yang dilakukan penduduk Madinah dan lain lainnya.

Korma merupakan makanan yang paling bagus di daerah dingin maupun panas, apalagi yang panasnya mencapai stadium dua.

Jadi korma jauh lebih bermanfaat bagi mereka daripada bagi penduduk di daerah dingin karena perut mereka yang lebih dingin daripada perut penduduk di daerah dingin.

Karena itu penduduk Hijaz, Thaif, Yaman dan di sekitamya lebih banyak mengonsumsi makanan yang panas, yang tidak biasa dilakukan penduduk di daerah lain seperti halnya kurma dan madu.

Maka mereka lebih banyak mencampur makanan dengan cabe dan jahe hingga sepuluh kali lipat sementara penduduk selain mereka lebih banyak mengkonsumsi makanan yang manis.

Bagi penduduk Madinah, korma tak ubahnya gandum bagi penduduk daerah lain. Itulah makanan pokok dan yang menghasilkan kekuatan bagi tubuh mereka.

Korma Aliyah merupakan korma yang paling baik, bentuknya padat, lezat dan benar-benar manis. Selain menjadi makanan pokok, korma juga merupakan obat dan buah-buahan.

Hampir semua tubuh manusia bisa menerima korma, menjaga keseimbangan suhu badan dan tidak menghasilkan kotoran pembuangan seperti pada makanan atau buah-buahan yang lain.

Seruan dalam hadits ini ditujukan kepada hal yang bersifat khusus, seperti terhadap penduduk Madinah dan sekitarnya.

Tidak dapat diragukan lagi, bahwa setiap tempat mempunyai kekhususan obat, yang di dalamnya terkandung manfaat dan tidak terdapat di tempat lain.

Jika obat (berupa tanaman) itu tumbuh di tempat lain, maka khasiatnya menjadi sirna karena kelainan karakter tanah dan udara atau kedua duanya secara sekaligus.

Tentang khasiat tujuh buah. maka itu merupakan ukurannya dan ketentuan dari Allah, sebagaimana Allah SWT menciptakan langit yang tujuh, dan bumi yang tujuh.

Begitu pula, hitungan hari kesempurnaan penciptaan manusia dalam tujuh tahapan, penetapan thawaf tujuh kali, Sa’i antara Shafa dan Marwah tujuh kali, melempar jumrah tujuh kali untuk masing-masing, dan lain sebagainya.

Maka tidak perlu diragukan bahwa bilangan tujuh ini mempunyai khasiat tersendiri. Sekiranya Hippocrates dan Galenos atau lain-lainnya dari para pakar kedokteran dari Yunani mengetahui jumlah yang tujuh ini, tentunya mereka akan menerimanya dan sekaligus mempraktekkannya, karena hal ini berasal dari wahyu.

Boleh jadi khasiat korma yang disebutkan di dalam hadits ini berlaku untuk beberapa jenis racun, sehingga kandungan hadits ini bersifat umum yang dikhususkan, dan boleh jadi khasiatnya karena faktor tanah di daerah Madinah, yang memang terbebas dari berbagai jenis racun. (*)

 

Sumber: Terjemah Mukhtashar Zadul-Ma’ad karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah (691-796H), diringkas oleh Muhammad bin Abdul Wahhab AtTamimi, Penerbit: Darul-Fikr, Cetakan Pertama, Tahun 1990, Penerjemah: Kathur Suhardi, Pustaka Azzam.

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT