Oleh: Etta Adil
Di ufuk senja
Awan berarak terbakar saat matahari tenggelam diujung laut
Hati penuh takjub mengiringi syukur kami diatas kapal anugerah pulkar
Kumandang adzan di pulau terkutuk tandai buka puasa kami di hari 21 ramadhan Pulau karanrang
Disanalah kami menuju Bertadarrus sastra, berdiskusi, bersilaturahim, dan menghibur.
Kepada siapa saja yang mau mendengar nyanyian kami
Pada setiap denting kecapi yang berkisah tentang kearifan leluhur di tanah bugis makassar
tentang laut dan pulau yang harus dijaga
sebagaimana angin membawa para perantau
sebagaimana siri’ menjaga wibawa mata badik
sebagaimana pacce memelihara sipakatau
Kepada siapa saja yang mau mendengar nyanyian kami
Pada setiap irama gambus yang setia berdendang tentang keluhuran budi di tanah bugis makassar
tentang cinta yang berkisah pilu
tentang rasa yang tak sampai tentang status sosial yang menyisakan tragedi
Kepada siapa saja yang mau mendengar nyanyian kami
Datanglah pada setiap hati yang merindukan persahabatan yang berseni.
—-
Puisi Etta Adil
Pulau Karanrang, 11 Agustus 2012.