BerandaArtikelKoloni VOC dan Hindia Belanda (Bagian 1)

Koloni VOC dan Hindia Belanda (Bagian 1)

Oleh: HG Sutan Adil

PALONTARAQ.ID – Sejak dibuatnya Perjanjian Tordesilas atau Tratado de Tordesilhas yang dibuat untuk memberikan kekuasan Spanyol dan Protugis dalam meguasai peta dunia dan membuat dunia baru berdasarkan temuan pelaut spanyol terkemuka saat itu, yaitu Christoper Columbus, maka kedua bangsa tersebut berlomba2 dalam menguasai ekonomi perdagangan dan membentuk koloni baru untuk kekuasaan mereka.

Republik Belanda (cikal bakal Kerajaan Belanda sekarang) sebagai wilayah kekuasaan spanyol di Eropa saat tentu saja mempunya peluang untuk turut serta dalam mengarungi dunia baru dan perdagangan baru tersebut.

Untuk mewujutkan keinginan tersebut berangkatlah De Houtman bersaudara awalnya ke Portugal terlebih dahulu untuk mencari info peta ke dunia baru, dan selanjutnya mengelana sampai ke sumatera dan jawa.

Dalam pengelanaan yang ke dua kalinya, de houtman bersaudara mendapatkan kesimpulan agar Republik Belanda secepatnya menguasai Asia Timur agar tidak ketinggalan dengan bangsa eropa lainnya. Dengan adanya informasi perjalan itu maka untuk menguasai Asia Timur tersebut dibentuklah sebuah organisasi perdagangan dan sekaligus misi kolonial Republik Belanda ke Asia Timur bernama Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia Timur.

VOC ini dibentuk pada tanggal 20 Maret 1602 (yang pada hari ini tepat berulang tahun ke-419 Tahun) dan diprakarsai oleh Johan van Oldenbarnevelt seorang pejuang kemerdekaan bangsa belanda dari kerajaan spanyol, bersama sama dengan 17 orang pedagang besar republik belanda lainnya yang mewakili 7 provinsi yang ada di Republik Belanda saat itu.

Didalam piagam pendirian yang berlaku selama 20 tahun awalnya itu VOC diberikan tugas tanggung jawab dan hak-hak antara lain :
• Memiliki Tentara Sendiri
• Mencetak Uang Sendiri
• Mengelola dan Memungut pajak sendiri
• Mengadakan Perjanjian dengan satu negara
• Berhak Menyatakan perang ke satru Negara
• Mencegah dan Merusak perdagangan Spanyol dan Portugis di Asia Timur
• Memegang hak monopili perdagangan di wilayah koloni.

Oleh sebab itu kapal kapal dagang VOC selalu dilengkapi dengan peralatan termpur termasuk meriam yang saat itu termasuk senjata canggih untuk menghancurkan kapal kapal dagang Spanyol dan Portugis dan mengambil isi dagangannya.

Awalnya VOC mendirikan kantor perwakilan di Maluku (Ambon) dan Pulau Jawa (Banten), tetapi dengan prospek perdagangan dan koloni yang cerah dikemudian hari, maka Gubernur Jendral Jan Pieterzoon Coen atau terkenal dengan panggilan JP Coen menyerang Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia pada tanggal 4 maret 1621.

Nama Batavia ambil adalah untuk menghormati nama leluhur bangsa pertama Republik Belanda pada awal masehi dan selanjutnya Batavia di jadikan pusat perdagangan VOC untuk Asia Timur yang meliputi Afrika Selatan, Sri Lanka, India, Asia Tenggara/Nusantara, Taiwan dan Jepang.

Sejak dijabat oleh JP Coen ini, VOC berkembang pesat sebagai perusahaan perdagangan dunia dan sekaligus sebagai peletak dasar dasar Penjajahan dan Kolonialieme di Asia Timur.

JP Coen juga melakukan perdagangan budak dan melakukan imigrasi pedagang2 cina ke Batavia. Orang dan Pedagang cina di Banten dibujuk agar dapat tinggal dan berdagang di kota Batavia sehingga untuk maksud itu ditunjuklah Souw Beng Kong sebagai pimpinan bangsa cina dengan sebutan sebagai Kapiten.

Dalam melaksanakan tugasnya JP Coen mempunya 3 semboyan kerja , yaitu :
• Jangan putus asa
• Jangan beri ampun musuh
• Karena itu Tuhan bersama kita

JP Coen juga dikenal sebagai Gubernur jendral VOC yang paling kejam dan sadis. Kejadian ini berawal dari dendam beliau terhadap orang kepulauan banda yang telah hampir menewaskannya saat sebelumnya pernah bertugas di sana.

Dengan kekuatan 13 kapal besar dan sejumlah kapal pengintai serta membawa juga 1600 tentara belanda dan staf, 300 narapidana dari jawa, 100 jagoan samurai jepang, serta bekas budak lainnya, berangkat ke Kepulauan Banda untuk melakukan monopoli perdagangan rempah rempah disana.

Puncaknya adalah selama 3 hari, terjadi genosida dan pembatanian oleh JP Coen terhadap penduduk Kepulauan Banda tersebut, yang berakibat :

• 40 Tokoh adat dibantai dengan sadis dan biadab, yaitu di penggal kepalanya, di mutilasi tubuhnya dan kepalanya ditancapkan ke pohon pohon bambu

• Lebih kurang 13.000 penduduk dibantai juga dengan menyisakan sekira 1000 orang yang menyelematkan diri ke wilayah lain.

• Seluruh sisa penduduknya yaitu sekitar 883 orang yang terdiri dari perempuan dan anak anak dibawa ke Batavia untuk dijadikan budak da nada sekitar 100 orang yang meninggal di perjalanan.

• Untuk mengisi kekosongan penduduk dan tenaga kerja di kepulauan banda tersebut, maka JP Coen mengambil penduduk dari daerah lain.

Pada masa koloni VOC ini, disamping melakukan perdagangan rempah rempah, juga melakukan perdagangan budak dan opium yang sangat menguntungkan dan bisa mendapatkeuntungan sampai 400%, sehingg Republik Belanda dan Saudagarnya mengalami masa jaya dan makmur atas penindasan terhadap koloninya.

Menurut data yang di paparkan oleh Peneliti Sejarah, Batara R Hutangalung, kekayaan VOC saat itu sudah bisa mencapai $ 7.9 million yang menjadikan VOC ini menjadi perusahaan terjaya sepanjang masa, hal ini bisa mengalahkan jika dibandingkan sekitar beberapa kekayaan perusahaan terkaya saat sekarang ini, termasuk ; Apple, Geogle, dan perusahaan lainnya saat ini, terlihatlah disini kayaraya nya VOC dan Republik Belanda saat itu.

Zaman keemasan dan jaya nya VOC ini sudah mulai pudar pada saat Republik Belanda dijajah kembali oleh Prancis dan dibubarkannya VOC pada tanggal 1 Januari 1800. Sehingga untuk melanjutkan koloni dan perdagangan tersebut maka Napoleon Bonaparte membentuk kembali Kerajaan Holandia/Belanda dengan menunjuk adiknya sebagai Raja di Kerajaan Belanda, serta kekuasaan VOC dikembalikan dan dikelola langsung oleh Kerajaan Belanda dan membentuknya menjadi Hindia Belanda atau Hindia Belanda Timur. (Bersambung)

*) Penulis adalah Ketua DPP FKMI (Forum Komunikasi Muslim Indonesia)
Bogor, 20 Maret 2021

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT