BerandaKhazanahPerkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani Umayyah

Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani Umayyah

 

Oleh: Muhammad Farid Wajdi

Related Post:  Materi Pelajaran SKI Kelas XI Kurikulum 2013

PALONTARAQ.ID – Bersamaan dengan wafatnya Khalifah Ali bin Abu Thalib maka berangsur-angsur hilang pulalah Sistem pemerintahan Khalifah yang berlandaskan syura’.  Bentuk pemerintahan berganti menjadi dinasti (kerajaan).

Sejak dahulu Mu’awiyah sangat berambisi untuk duduk di kursi kekuasaan. Oleh karena itu, ia melakukan segala cara, dengan siasat dan tipu muslihat yang licik untuk mendapatkan kedudukan sebagai khalifah, meski tak berdasarkan syura dan kesepakatan kaum muslimin.

1. Peta Daerah Perkembangan Islam

Selama dinasti ini berkuasa, banyak kemajuan yang dicapai, khususnya dalam bidang penaklukan daerah dan perluasan wilayah. Untuk perluasan wilayah barat dikirimlah putranya sendiri, yazid bin Mu’awwiyah ke daerah Byzantium.

Untuk perluasan daerah Islam di wilayah Timur, dikirim panglima Muhallab bin Abi Sufrah. Selain itu, masih banyak panglima-panglima lain yang ditugaskan oleh Muawiyah untuk mengadakan perluasan ke wilayah Afrika.

Selama kekuasaan dinasti bani umayyah, terdapat banyak perkembangan dan kemajuan yang dialami umat islam.

Daerah kekuasaan semakin luas dan persoalan pemerintahan dan persoalan hidup pun semakin kompleks.

Muawiyyah sangat berambisi untuk menakhlukkan Bizantium dengan symbol kekuatannya terdapat di Kota Konstatinopel.

Ada tiga hal yang mendorong muawiyyah malakukan hal tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Byzantium merupakan basis kekuatan Kristen ortodoks yang di anggap akan berbahaya bagi perkembangan Islam;

2. Orang-orang bizantium suka mengadakan penyerangan terhadap Kaum Muslimin;

3. Bizantium memiliki kekayaan yang amat melimpah ruah.

Di laut Tengah armada laut Islam berhadapan dengan armda Byzantium. Dalam suatu baku tembak diperairan Lychia pasukan Islam berhasil menghancurkan armada Byzantium.

Didaratan Afrikan Utara pasukan Islam yang telah berhasil menduduki Mesir di zaman Umar, dilanjutkan terus ole Khalifah Al-Walid (705-715 M) dari Bani Umayah.

Dibawah Amir Maghribi, Musa berhasil menaklukan kota lama Kartago, untuk seterusnya memasuki daerah suku-suku bangsa Berber di Maghribi.

Setelah menguasai Afrika Utara pada tahun 710 M Amir Musa memerintahkan Thariq bin Zihad untuk menyeberang ke Tanjung Iberia didaratan Spanyol sebelah barat.

Begitu pula seluruh pasukan mendarat didaratan Iberia Spanyol Thariq membakar semu perahu yang telah menyeberangkan mereka ke tujuan. Tindakan itu dimaksudkan agar tidak ada pilihan bagi pasukan Islam, kecuali maju untuk menyongsong hari baru, yaitu kemenangan.

Pada tahun 717-718 M operasi dilanjutkan dengan kepemimpinan Al-Hurr bin Abdul Rahman Al-Tsagafi, sebagai pengganti ketiga dari Amir Musa.

Gerakan itu menuju Spanyol Utara setalah menaklukan Saragosa. Langkah-langkah perluasan daerah itu terjadi di masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-720 M).

Peta kekhalifahan Umayah meliputi kawasan yang amat luas. Disebelah barat berbatasan dengan Teluk Biskaye di Eropa dan Maghribi di Afrika Utara. Disebelah timur berbatasan dengan Danau Aral, batas Tiongkok dan Lemabah Indus di India. Belum lagi dikawasan seluruh jazirah Arab.

Sepanjang sejarah, dinasti bani umayyah telah banyak memberikan andil besar terhadap perkembangan dan kemajuan peradaban islam. Ilmu pengetahuan dapat berkembang dengan baik, begitu pula kebudayaannya.

Di antara kebudayaan islam yang berkembang pada masa itu, antara lain seni sastra, seni ukir, seni suara,seni arsitektur, dan sebagainya.

Pada masa ini telah banyak didirikan banyak  bangunan yang megah dan indah, seperti masjid, rumah penduduk, fasilitas publik,  serta istana para raja.

2. Perkembangan Kebudayaan pada Masa Kekuasaan Bani Umayyah

Ketika Bani Umayyah berkuasa, tapal batas negara yang dapat memisahkan antara negara islam dan kafir segera dibuat, sehingga jelaskan batas-batas wilayah kekuasaan mereka.

Masuknya kekuataan islam ke berbagai wilayah yang ditaklukkannya, sangat berpengaruh terhadap perkembangan kehidupan sosial budaya masyarakatnya, sebab islam tidak mematikan kreatifitas masyarakat.

Bahkan sebaliknya. Islam mendorong umatnya untuk senantiasa mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, sepanjang segala upaya kreatif itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai ajaran islam.

3. Kemajuan-kemajuan yang Dicapai Daulah Bani Umayyah

Pada masa pemerintahan Bani Umayyah tepatnya pada masa kekuasaan Abdul Malik ibn Marwan, banyak terjadi perubahan dan perkembangan, baik dibidang kenegaraan, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang-bidang lainnya. Seperti kenegaraan, dibentuk organisasi-organisasi yang diatur secara rapi.

Organisasi-organisasi kenegaraan tersebut meliputi :

  1. An-Nizham Asy-Siyasiy, yaitu organisasi politik yang diubah dari sistem demokrasi menjadi sistem monarki, terdiri atas Al-Kitabah (sekretaris) dan Al-Hijabah (pengawal khalifah).
  2. An-Nizham Al-Idariy, yaitu organisasi yang mengurus bidang tata usaha kenegaraan.
  3. An-Nizham Al-Maliy, yaitu organisasi yang mengurusi bidang keungan negara.
  4. An-Nizham Al-Harbiy, yaitu organisasi pertahanan dengan tugas mempertahankan negara atau wilayah dan mengadakan ekspansi daerah kekuasaan Islam.
  5. An-Nizham Al-Qadhiy, yaitu organisasi yang bergerak dibidang kehakiman dan pengadilan.

Munculnya istilah-istilah administrasi kenegaraan tersebut setelah mengalami perubahan bahasa dari bahasa Yunani dan Pahlawi menjadi bahasa Arab yang masuk Islam untuk menyempurnakan pengetahuan mereka tentang keislaman, dituntut untuk pandai berbahasa Arab.

Abdul Malik juga mengubah mata uang yang dipakai didaerah-daerah yang dikuasai Islam. Sebelumnya mata uang yang berlaku adalah mata uang Bizantium dan persia, seperti Denarius menjadi Dinar dan Diram atau Drachme menjadi Dirham.

Dibidang pembangunan, mesjid-mesjid pertama diluar semenanjung Arabia didirikan. Katedral St. John di Damaskus diubah menjadi masjid. Di Al-Qudsi (Jerusalem), Abdul Malik membangun masjid Al-Aqsha dan monumen terbaik yang bernama Qubbah As-Sakhr (Dome of the Rock).

4. Prestasi-prestasi Daulah Bani Umayyah

Sepanjang perjalanan kekuasaannya, dinasti Umayyah telah banyak membuat kemajuan dalam berbagai bidang. Pembangunan berjalan pesat, baik dalam segi dakwah maupun pembangunan material.

Diantara kemajuan-kemajuan yang dicapai pada masa itu antara lain:

a. Prestasi dalam Bidang Administrasi Pemerintahan

Prestasi pertama yang diperoleh bani umayah terdapat dalam bidang demokrasi pemerintahan. Tradisi melakuakn pencacahan jiwa penduduk dan system pengiriman surat meyurat yang teratur.

Sistem perpajakan di organisasikan dengan sangat baik, karena merupakan sumberpendanaan paing besar dari kekhalifahan yang makin rumit.

b. Perluasan Daerah

Perluasan Daerah kekuasaan Bani Umayyah sangat ekspansif. Perluasan wilayah ke arah timur sampai ke Sungai Ammu Darya dari sana gerakan mereka sampai kedaerah-daerah degan berbahasa Turki, dan bahasa Persia. Pada tahun 723 M pasukan muslim berhasil pula memasuki kawasan India.

Perluasan wilayah juga ke utara dengan menundukkan Konstantinopel ibu kota Romawi Timur.  Di daratan Afrika Utara pasukan Islam yang telah berhasil menduduki Mesir di zaman Umar, dilanjutkan terus oleh Khalifah Al Walid dari bani Umayah.

Di bawah Amir Maghribi, Musa berhasil menaklukan kota lama Kartago, untuk seterusnya memasuki daerah suku bangsa Berber di Maghribi.

Kartago merupakan bekas kota indah di zaman Romawi dengan bangunan indah diperbukitan pantai Libia menghadap ke Laut Tengah.

Pada masa kekuasaan bani umayah, ilmu pengetahuan berkembang pesat, baik bersumber Al-Qur’an maupun yang bersumber dari akal manusia.

Ilmu-ilmu yang berkembang itu diantaranya: Ilmu Tafsir Al-Qur’an, Ilmu Hadits Aatau Ulumul Hadits, Ilmu Qiraatil Qur’an, Ilmu Tata Bahasa, Ilmu Kimia yang berasal dari orang Yunani, Ilmu kedokteran, Ilmu Seni (termasuk Arsitektur), dan Ilmu Sejarah

Dalam Bidang pemerintahan,  Bani umayah telah membentuk berbagai lembaga Negara beserta peraturan perundangannya,seperti pencatatan korp pegawai pemerintah, pembentukan pemerintah pusat dan daerah yang tidak hanya smpai tingkat provinsi melainkan sampai kedistrik-distrik, pembentukan lembaga pengadilan lembaga pertahanan dan keamanan Negara.

Dalam Bidang ekonomi mereka menggalinya dari berbagai sector, seperti pertanian, perdagangan, dan industri.

Karena itu, pemerintah mampu membiayai pembangunan gedung-gedung nan megah, pembangunan sarana dan prasarana untuk umum secara lengkap.

Dalam Bidang Dakwah, Umat islam tidak hanya berkembang di jazirah Arabia saja, mereka telah sampai ke Tiongkok, India, denua Afrika dan Eropa.

Mereka berdakwah melalui berbagai jalur seperti jalur pendidikan, sosial budaya, dan dengan menulis Buku-buku agama.

Khalifah Umar bin Abdul Aziz membangun mesjid Nabawi menjadi lebih indah, megah, dan luas, berkat bantuan arsitek yang dikirim dari Romawi.

Begitu pula Khalifah Walid bin Abul Malik sempat membangun mesjid Damaskus menjadi indah dan megah. Mesjid itu dibangunnya bersamaan dengan pembangunan kota Damaskus. Mesjid Agung Damaskus bukti kemegahan Dinasti Umayah.

Dalam Bidang Seni Budaya,  juga turut berkembang pada masa itu, seperti seni arsitektur, seni lukis, seni sastra, dan lain sebagainya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT