Oleh: D. Zawawi Imron
Sebelum kita lahir ke dunia ini
Rahmat Allah telah menjelma di air susu dada ibu
Lalu kita diturunkan
pada sebidang tanah dan air
Yang membentang dari Aceh sampai Papua
Itulah Indonesia
Yang gunungnya biru berselendang awan
Ada hamparan padi menguning keemasan
Diatasnya burung-burung kecil yang menyanyikan keagungan Tuhan
Serta pohon kelapa yang melambai di tepiĀ pantai
Indahya tanar air kita
Sepotong surga yang diturunkan oleh Allah di bumi
Kenapa kita harus cinta kepada Tanah Air
Kita minum air Indonesia menjadi darah kita
Kita makan buah-buahan dan beras Indonesia menjadi daging kita.
Kita menghirup udara Indonesia menjadi napas kita.
Kita bersujud di atas bumi Indonesia
Berarti Bumi Indonesia menjadi sajadah kita.
Dan Nanti saat kita saatnya mati
Kita akan tidur pulas dalam pelukan bumi Indonesia.
Daging kita yang hancur
Akan menyatu dengan harumnya bumi Indonesia.
Tanah air yang indah
Harus diurus dengan hati yang indah
Hati yang taqqorub kepada Allah
Kalau Indonesia ingin tetap indah
Harus diurus dengan akhlak yang indah
Tanah air adalah ibunda kita
Siapa mencintainya
Harus menanaminya dengan benih-benih kebaikan dan kemajuan.
Agar Indonesia yang indah semakin damai dan indah.
Tanah air adalah sajadah
Siapa mencintainya
Jangan menciprati dengan darah
Jangan mengisinya dengan fitnah, maksiat dan permusuhan.
Tanah air Indonesia
Adalah sajadah
Tempat kita bersujud kepada Allah
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.’
D. Zawawi Imron, Sastrawan Nusantara dari tanah Madura.