BerandaKesehatanFakta: Media tidak akan Pernah Memberitahumu

Fakta: Media tidak akan Pernah Memberitahumu

Oleh: Etta Adil

Tulisan Sebelumnya: Kisah Biaya Operasi Pasien Rumah Sakit dibayar Segelas Susu

PALONTARAQ.ID – Media, khususnya media mainstream, lebih khusus lagi media yang terikat kontrak kerjasama iklan dengan beberapa produk yang ‘bermasalah’ dibawah ini, yakin saja tidak akan pernah memberitahukan kepada pembacanya hal-hal berikut ini. Percayalah!

Disadur dan diterjemahkan dari status Rajamony Kunjukunju, berikut ini adalah hal-hal yang tidak akan pernah diberitahukan oleh banyak  media. Apa itu? Ini dia ..!

Media tidak akan pernah memberitahukan kita tentang Perusahaan Nestle mengakui bahwa mereka menambahkan sari daging babi ke dalam coklat Kitkat.

Media tidak akan pernah menginformasikan kepada kita bahwa Pada kasus Chennai High Court, perusahaan Fair & Lovely mengakui bahwa krim mereka mengandung minyak babi.

Lihat pula: Cek kembali Bahan Baku Produk Pangan Olahan Anda!

Media tidak akan pernah menginformasikan kita tentang VICKS yang dilarang di beberapa negara di Eropa karena telah dinyatakan sebagai racun. Namun, di negara kita, produk ini diiklankan hampir sepanjang hari!

Media tidak akan pernah menginformasikan kita bahwa Sabun LIFEBUOY bukanlah sabun mandi, melainkan sabun Cabolic yang digunakan untuk memandikan hewan! Di negara kita digunakan oleh jutaan penduduk!

Media tidak pernah menginformasikan kita bahwa Coca cola dan Pepsi pada kenyataannya adalah pembersih toilet. Telah terbukti bahwa itu mengandung 21 jenis racun yang berbeda. Dan telah dilarang penjualannya di kantin Parlemen India. Tapi tetap, itu dijual di seluruh negara.

Media tidak akan pernah memberitahukan kita bahwa banyak perusahaan asing yang menjual tonik kesehatan seperti: Boost, Complan, Horlics, Maltova, dan Protin-Ex, telah diuji di semua Institusi di India (yang memiliki laboratorium terbesar di India), ditemukan bahwa semua itu dibuat dari minyak limbah sisa dari ekstrak kacang tanah, yang mana digunakan untuk makanan hewan. Mereka menggunakan limbah tersebut untuk tonik kesehatan!

Media tidak pernah memberitahukan kita bahwa pada saat Amitabh Bhacan dioperasi di Rumah Sakit selama 10 jam, Dokter harus memotong dan membuang usus besarnya. Dan Dokter mengatakan kepadanya bahwa itu disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi minuman bersoda seperti Coca Cola dan Pepsi. Sejak itulah dia berhenti mengiklankan minuman tersebut.

Kenapa media mainstream melakukan itu? Karena Media setia kepada semua Advertisers (Pengiklan). Banyak orang menikmati Pizza saat ini dan untuk membuatnya menjadi enak, dibutuhkan bumbu penambah (Kode: E-631) yang terbuat dari daging babi.

Lihat pula: Makanan yang Menyehatkan Iman dan Badan Anak

Perhatian! Kode-kode berikut disebutkan pada kemasan makanan maka dari itu Anda harus tahu apa yang anda tidak sadar mengonsumsinya, yaitu E 322 – Beef dan E 422 – Alkohol.

Untuk baseline, E 442 – Alkohol & Kimia, E 471 – Beef & Alkohol, E 476 – Alkohol, E 481 – campuran daging sapi dan babi, E 627 – Berbahaya Kimia, E 472 – campuran daging sapi, daging babi dan E 631 mengandung Minyak yang diekstrak dari lemak B2

Kode-kode produksi makanan dan minumen diatas akan ditemukan pada sebagian besar produk perusahaan asing seperti: Kentang, Biskuit, permen karet, Toffees, Kurkure dan Maggi!

Lihatlah bahan pada label Maggi pack, Anda akan menemukan rasa (E-635). Kode-kode berikut berarti positif mengandung lemak babi, yaitu: E100, E110, E120, E140, E141, E153, E210, E213, E214, E216, E234, E252, E270, E280, E325, E326, E327, E334, E335, E336, E337, E422, E430, E431, E432, E433, E434, E435, E436, E440, E470, E471, E472, E473, E474, E475, E476, E477, E478, E481, E482, E483, E491, E492, E493, E494, E495, E542, E570, E572, E631, E635, E904.

Lihat pula: Hikmah Diharamkannya Babi dan Nama Daging Babi dalam Makanan, Umat Islam wajib Tahu!

Mari kita sebagai konsumen, khususnya sebagai umat Islam yang terlarang dan dilarang–haram hukumnya–untuk mengonsumsi babi, makanan dan minuman apapun yang mengandung unsur babi didalamnya, agar berhati-hati terhadap produk pangan, makanan dan minuman yang diproduksi, dijual bebas, dan dinikmati oleh kaum muslimin sebagai pangsa pasar mereka.

Berhati-hatilah, jaga konsumsi makanan dan minuman kita agar tetap yang baik dan halal. Wallahu ‘alam bish-shawab. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT