Laporan: Muhammad Farid Wajdi
PALONTARAQ.ID, PANGKEP – PT. Semen Tonasa sebagai perusahaan terbesar di Indonesia Timur bertekad membangun kemitraan jangka panjang dan berkelanjutan dengan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang berada di lingkar perusahaan melalui program bantuan dan pengembangan komunitas.
Atas dasar maksud tersebutlah, perusahaan semen grup PT. Semen Indonesia ini menggelar Workshop Penguatan Kapasitas bagi Tim Pendamping (Local Community Organizer) CSR dan Forum Desa Multi-Pihak yang berada di 11 Desa/Kelurahan lingkar perusahaan, Jumat (24/8) di Balai Diklat PT. Semen Tonasa.
Direktur Keuangan PT. Semen Tonasa, Bambang Eko Prasetyo membuka secara resmi workshop Penguatan Kapasitas Tim CSR ini berharap agar semua Program CSR Perusahaan dapat berjalan efektif, menumbuhkan wirausaha, serta dapat membina masyarakat dengan baik.
Lihat juga: CSR: Charity or Empowerment?
“Saat ini Program CSR adalah trend kebutuhan perusahaan, tidak semata sebagai branding perusahaan, tetapi lebih dari itu, sebagai upaya memenuhi tuntutan untuk bertahan hidup. Perusahaan harus tetap bertahan bersama dengan masyarakat sekitarnya”, ujarnya didampingi Kepala Departemen Hukum dan Humas, H. Ferry Djufri, SE.,MBA
Sementara itu, Kepala Biro PKBL PT. Semen Tonasa, Ir.H. Ilyas HM berharap agar dalam perumusan program, tidak ada lagi program yang sifatnya ‘charity’, tapi harus lebih banyak ke arah pengembangan wirausaha berbasis komunitas.
Workshop yang berlangsung sehari ini diisi materi Peningkatan Kapasitas Fasilitator Komunitas dari Jaringan Aspirasi Pelayanan Publik (JasPublik), Muhammad Hatta, ST, M.Pd dilanjutkan dengan Materi Simulasi Pengenalan Kepribadian, dengan tujuan lebih memahami profil dan karakter orang yang tepat diajak kerjasama dan bermitra.
Lihat juga: CSR Tonasa gelar Penguatan Forum di Malino
Peserta Workshop, Mursalam dan Basri, Ketua dan Sekretaris Forum Mitra Amanah (FITRAH) Desa Biringere mengaku bersyukur atas adanya workshop ini sebagai upaya memperkaya pengetahuan dan pengalaman, sebagai pelaksana Program CSR di tingkat Desa/Kelurahan lingkar.
“Bersyukur sekali dengan adanya workshop ini, sebagai penyegaran juga, sekaligus membantu kami mengenali persoalan pemberdayaan masyarakat serta cara bersikap dengan lebih bijak dengan berbagai stake holder Program CSR,” ujar Mursalam. (*)