BerandaHiburanMengenal Tari Saman khas Aceh

Mengenal Tari Saman khas Aceh

Oleh: Etta Adil

Related Post: Tari khas Aceh – Tari Ratoh Jaroe oleh Santriwati Putri IMMIM

PALONTARAQ.ID – Siapa yang tak kenal Tari Saman yang sangat fenomenal itu? Tari Saman telah melanglang buana dipertontonkan di berbagai belahan dunia pada berbagai event Festival Budaya. Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Gayo dan biasanya ditampilkan dalam suatu perayaan penting di suatu peristiwa adat.

Suku Gayo di Aceh merupakan suku tertua, sebagian besar masyarakatnya menempati wilayah Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Kabupaten Gayo Lues. Dalam kesehariannya, suku gayo juga terkenal dengan suku yang suka berkelompok.

Siapa yang menciptakan Tari Saman? Beberapa literatur menyebutkan bahwa Tari Saman diambilkan dari nama penciptanya, yaitu Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo di Aceh Tenggara.

Tari Saman juga merupakan pengembangan dari permainan rakyat, Tepuk Abe yang sangat diminati masyarakat Aceh pada saat itu. Kondisi ini jugalah yang membuat Syekh Saman terinspirasi untuk mengembangkan tari Tepuk Abe dengan menyisipkan berbagai syair-syair berisi pujian kepada Allah SWT sebagai media dakwah.

Itulah sebabnya Tari Saman sebelum ditarikan, diawali dengan nasehat-nasehat kepada para penonton dan pemainnya sendiri dari pemuka agama setempat. Sebelum Tari Saman dimulai dilakukan pembukaan dimana tampil pemuka adat atau seorang tua cerdik pandai yang akan mewakili masyarakat setempat (keketar) memberikan nasehat atau petuah keagamaan. Tari Saman kerap ditampilkan saat merayakan hari raya kelahiran (Maulid) Nabi Muhammad SAW.

Sumber lain juga menyebutkan, kemungkinan tari saman ini berasal dari kesenian Melayu Kuno. Pendapat ini juga diperkuat dengan unsur gerak khas tepuk tangan dan tepuk dada sebagai ciri khas kesenian dari Melayu Kuno. Pada awalnya tari saman hanya dilakukan oleh kaum laki-laki dan tidak lebih dari 10 orang banyaknya.

Seiring perkembangan zaman, tari saman akhirnya dilakukan juga oleh banyak penari perempuan. Tari saman ini juga kemudian membawa beberapa nilai. Mulai dari nilai keagamaan, nilai pendidikan, nilai keagamaan, nilai sopan santun, nilai kepahlawanan, nilai kekompakan, dan nilai kebersamaan.

Syair pada tari saman mempergunakan Bahasa Gayo, pengungkapannya dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan. Para penari saman biasanya terdiri dari para pemuda berpakaian adat. Penyajian tarian ini juga kemudian dipertandingkan antar grup dan grup tamu. Penilaian pada tari saman akan dititik beratkan pada kemampuan setiap grup dalam mengikuti berbagai gerakan, lagu (syair) dengan bentul tari yang disajikan oleh pihak lawan. Sebab tari saman dapat dikreasikan dengan gerakan yang berbeda-beda.

Uniknya, penonton tidak akan menemukan instrumen lain kecuali nyanyian dari para penari, juga tepuk paha, tepuk dada, tepuk tangan, dan tepuk lantai untuk menyelaraskan gerakan dengan diiringi syair-syair dari lagu sendiri dari para penarinya. Syairnya juga berisikan pesan moral ajaran Islam yang dapat diresapi oleh para penonton.

Beberapa aturan yang harus ditaati dalam menyanyikan syair lagu dan tari saman adalah:

– Rengum, yakni mukadimah dan pembukaan tari saman yang diawali oleh pemandu tari;

– Dering, sebagai rengum yang segera diikuti oleh para penari.

– Redet, merupakan suatu lagu singkat dengan nada pendek yang kemudian dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tarian.

– Syek, sebagai lagu-lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara yang panjang tinggi melengking, biasanya juga digunakan sebagai tanda perubahan gerakan.

– Syair atau lagu yang diulang-ulang oleh para penari setelah dinyanyikan oleh salah satu seorang penari solo.

Keunikan Tari Saman dan menjadi ciri khasnya yang unik adalah harmonisasi gerakan dalam tempo cepat, yaitu bergerak seragam mengikuti irama musik. Gerakannya sangat sinkron dan selaras dengan dinamika lagu. Para penari serempak bertepuk tangan, menepuk dada, paha, dan tanah, menjentikkan jari, serta mengayunkan dan memutar tubuh dan kepala mereka pada waktunya dengan ritme yang serempak, cepat dan berubah secara bergantian.

Gerakan ini kemudian melambangkan kehidupan sehari-hari masyarakat Gayo dan lingkungan alamnya. Alat musik yang digunakan diantaranya adalah gendang tangan dan suara penari serta tepukan tangan dan dada. Irama pada tari saman akan menekankan pada kemampuan kelompok untuk mengikuti gerakan, lagu dalam puisi dan tarian yang dibawakan.

Para penari Saman umumnya menggunakan pakaian dengan baju dasar atau kerawang (baju dasar hitam, sulaman benang putih, hijau dan merah, sulaman bagian pinggang kedawek dan kekait, baju berlengan pendek), kemudian sarung, dan celana dalam berupa celana. Selain itu, penari juga menggunakan Ikat Kepala dalam bentuk Hiasan melingkar yang dikenakan pada kepala penari pria yaitu bulung teleng atau tengkuluk kain dengan dasar persegi berwarna hitam.

Pola lantai pada tari saman sebagai sebuah lintasan atau pola yang dipakai penari untuk mempertunjukan kebolehannya. Khususnya pada kesenian asal Gayo ini, pola lantai tari saman adalah garis horizontal (shaf). Setiap penarinya akan didudukan secara rapat dan sejajar. Hal ini sekaligus merefleksikan bagaimana rapatnya barisan shaf pada saat shalat berjamaah dilakukan.

Tari Saman dimainkan oleh hingga puluhan penari pria atau antara 13-21 penari. Meski demikian saat ini jumlah tersebut kemudian disesuaikan dengan koreografi yang akan ditampilkan. Keunikan tari ini kemudian terletak pada gerakannya. Gerakan tari saman sendiri dapat dibagi menjadi tiga Gerakan:

Demikianlah sekilas tentang Tari Saman. Tidak hanya indah dari segi nilai estetikanya saja, setiap gerakannya memiliki makna serta sebagai nilai-nilai ajaran Islam. Tak hanya dikenal di pentas seni tari dunia, Tari Saman juga telah ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Tak benda pada 24 November 2011 silam. (*)

 

(* Etta Adil, Pemerhati dan Penikmat Tari Tradisi Indonesia.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT