BerandaKolomPustakaMembuat dan Menata Perpustakaan Keluarga

Membuat dan Menata Perpustakaan Keluarga

Oleh:  Etta Adil

PALONTARAQ.ID – TAK  banyak yang menyadari betapa pentingnya mencerdaskan penghuni rumah atau menumbuh-kembangkan minat baca dalam keluarga.

Tidak percaya? Cobalah survey kecil-kecilan berapa banyak orang yang punya kemampuan ekonomi bagus namun tak mampu dan tak mau menghadirkan rak buku dalam rumahnya.

Yang banyak kita dapati adalah setumpukan porselen, keramik dan barang hias lainnya diantara sudut ruang tamu dan ruang keluarganya.

Buku nampaknya tidak atau belum menjadi kebutuhan dalam keluarga dan boleh jadi, ini menjadi bukti betapa kurangnya perhatian keluarga tersebut dalam mengenalkan ilmu pengetahuan kepada anaknya.

Menghadirkan rak buku atau perpustakaan kecil dalam keluarga tidaklah dapat dianggap sebagai upaya sok-sokan, misalnya sok dianggap ‘orang cerdas’, berilmu, kutu buku, berpendidikan tinggi, dan lain sebagainya.

Perpustakaan Keluarga. (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Perpustakaan Keluarga di Rumah . (foto: dok.pribadi/palontaraq)
Contoh Rak buku yang unik namun tetap indah dipandang. (foto: ist/palontaraq)
Contoh Rak buku yang unik namun tetap indah dipandang. (foto: ist/palontaraq)

Lihat juga: Filsafat Komunikasi dalam Menulis

Dari segi manfaatnya, sebuah perpustakaan keluarga dapat membantu mengenalkan atau membiasakan keluarga akan budaya membaca. Seseorang yang rajin membaca berbagai buku, dengan sendirinya akan terbuka wawasannya dan arif dalam memandang suatu persoalan.

Kalau budaya membaca tumbuh dengan baik dalam suatu keluarga maka keluarga itu terlatih dengan sendirinya memecahkan persoalannya dengan pendekatan ilmu dan hikmah.

Ruang perpustakaan keluarga juga bisa menjadi tempat bercanda dan bertukar pikiran, sekaligus sebagai ruang kontemplasi, refleksi dan introspeksi.

Ruang perpustakaan dalam rumah juga dapat menjadi ruang internalisasi Nilai-nilai kebersamaan antara orang tua dan anak menuju kedewasaan berpikir dan bertindak.

Salah satu penataan ruang pustaka keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu penataan ruang pustaka keluarga. (foto: ist/palontaraq)

Kehadiran buku dapat menjadi solusi atas permasalahan tertentu yang kita hadapi sekaligus dapat menuntun kita untuk berbuat dan berkarya lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat.

Supaya membaca tidak menjadi kegiatan yang monoton dan membosankan bagi anak, ada baiknya orang tua mengajak anaknya mendiskusikan isi buku yang dibacanya.

Bisa pula dengan menyiapkan media audio visual yang edukatif. Tumbuhnya minat baca yang tinggi dengan kehadiran Perpustakaan keluarga dapat mendorong anak dan seisi rumah sebagai orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

Dengan tumbuhnya budaya baca pada anak maka akan terjadi transformasi informasi yang dapat mempercepat perkembangan pengetahuan dan pendewasaannya.

Lihat juga: Agupena Pangkep gelar Workshop Kepenulisan

Salah satu penataan ruang pustaka keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu penataan ruang pustaka keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu penataan ruang pustaka keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu penataan meja kerja dalam Perpustakaan keluarga. (foto: ist/palontaraq)

Untuk menghadirkan sebuah ruang Perpustakaan dalam rumah, hendaknya dengan tetap aspek etis dan estetikanya. Perpustakaan keluarga sebaiknya dibentuk di ruang tengah, ruang dimana biasa seluruh anggota keluarga berkumpul.

Dua unsur utama dalam perpustakaan, yaitu buku dan ruangan. Semua buku, majalah, dan bahan pustaka lainnya diorganisir, disusun teratur, sehingga jika suatu saat dibutuhkan maka akan dengan mudah ditemukan.

Aktifitas utama dari perpustakaan keluarga adalah menghimpun informasi dalam berbagai bentuk yang dibutuhkan oleh anak dan seisi rumah, menjadikannya sebagai ruang belajar atau sebagai wadah rekreasi kultural dengan membaca dan mengakses berbagai sumber informasi hiburan lainnya.

Jika anda baru mau memulai membuat Perpustakaan keluarga, maka buatlah secara bertahap dan tak perlu langsung harus besar. Membuat perpustakaan dalam rumah bisa dimulai dengan menyiapkan Rak Buku kecil untuk buku Anak-anak.

Salah satu penataan ruang pustaka keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu penataan meja belajar anak dalam Perpustakaa Keluarga  (foto: ist/palontaraq)
Salah satu penataan ruang pustaka keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Sudut ruang dalam rumah yang dapat dimanfaatkan sebagai rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)

Buatlah perencanaan untuk menambah bahan pustaka berupa buku, majalah, video edukatif atau pustaka lainnya yang disukai anak. Untuk pertama, hadirkanlah buku yang renyah dibaca, seperti buku fiksi, seperti kumpulan cerpen atau novel, komik atau buku cerita bergambar bagi anak yang masih duduk di bangku SD dan SMP.

Tak ada salahnya mengajak anak ke Toko Buku untuk pemilihan dan penambahan bahan pustaka keluarga. Tempatkan pada rak buku yang berbeda antara bacaan anak dengan konsumsi bacaan dewasa.

Tatalah dengan baik agar tetap enak dipandang hingga tetap menarik bagi anak untuk duduk berlama-lama belajar di ruang baca keluarga. Budaya membaca tidak tumbuh dengan sendirinya.

Salah satu contoh pemanfaatan meubel di ruang tamu jadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu contoh pemanfaatan meubel di ruang tamu jadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu contoh pemanfaatan meubel di ruang tamu jadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu contoh pemanfaatan sudut ruangan di rumah menjadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)

Karena itu selayaknya orang tua, bapak ataupun Ibu dapat membantu atau mendampingi anaknya dalam membaca. Keaktifan orang tua membaca akan menarik simpatik anak untuk ikut gemar membaca sekaligus sebagai upaya menunjukkan peran keluarga dalam menambah pengetahuan anak,membentuk sikap dan mentalnya.

Pengetahuan, sikap, dan mental ini sangat menentukan masa depan anak demi mewujudkan cita-cita dan impiannya. Untuk itu budaya membaca di dalam keluarga harus terus dipupuk dan dipelihara.

Lihat juga: Hobi Menulis seperti Kebutuhan Makan

Kehadiran Perpustakaan Keluarga juga dapat menjadi usaha meminimalisir pengaruh media elektronik dan media online yang dapat membawa dampak negatif bagi perkembangan pikiran dan mental anak.

Salah satu contoh pemanfaatan meubel di ruang tamu jadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu contoh pemanfaatan sudut ruangan menjadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu contoh pemanfaatan meubel di ruang tamu jadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Salah satu contoh pemanfaatan sudut ruang tamu jadi rak buku keluarga. (foto: ist/palontaraq)

Perpustakaan Keluarga bisa menjadi alternatif untuk menghabiskan waktu diluar menonton televisi yang belakangan mendominasi Ruang Keluarga, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan setiap keluarga.

Ruang khusus dalam Perpustakaan Keluarga dapat juga didesain untuk mengajarkan anak Internet sehat, supaya mereka juga tidak jauh ketinggalan akses informasi penting bagi pendidikannya yang tak terbatas di dunia maya.

Jika anak sudah memiliki filter yang baik, maka tanpa didampingipun mereka dapat mengakses internet hanya untuk kebutuhannya, tidak yang lain-lainnya yang merusak.

Perpustakaan Keluarga yang baik adalah yang mengakomodasi kebutuhan para pembacanya dalam keluarga itu. Misalnya, Bapak yang menyukai buku otomotif dan olahraga hendaknya menyediakan Bahan Pustaka tentang itu.

Aturlah buku dengan rapi, supaya memudahkan dibaca kembali dan tetap terlihat enak dipandang. (foto: mfaridwm/palontaraq)
Aturlah buku dengan rapi, supaya memudahkan dibaca kembali dan tetap terlihat enak dipandang. (foto: mfaridwm/palontaraq)

Ibu yang meminati Resep masakan dan aneka kuliner dari berbagai daerah hendaknya menyiapkan pula buku tentang itu, dan Anak hendaknya dipenuhi kebutuhan bacaannya mengenai pelajaran sekolah atau kuliahnya serta kepustakaan umum lainnya yang memberi manfaat bagi seluruh anggota keluarga.

Kesemuanya itu bisa kita jadikan koleksi perpustakaan keluarga, termasuk pula surat kabar, majalah, kamus, buku panduan atau ensiklopedi serta koleksi non-buku seperti CD dan kaset.

Pemilihan tempat untuk Ruang Baca hendaknya dipilih dengan pertimbangan sirkulasi udaranya baik pada siang hari dan pencahayaan bagus pada malam hari. Koleksi Perpustakaan sebaiknya tidak terkena langsung sinar matahari, lembab ataupun terkena air hujan karena dikhawatirkan akan dapat merusak koleksi.

Dalam menata perpustakaan keluarga, kita tentunya lebih bebas memilih desain rak buku, pertimbangkan rak yang mudah dijangkau anak-anak, siapkan karpet, bangku kecil, bantal dan aksesoris warna warni yang dibuat khusus untuk Anak-anak.

Beri kesempatan bagi anak untuk memilih cat sesuai dengan warna favoritnya. Hanya saja, sebaiknya media atau perabotan dalam ruang perpustakaan keluarga yang terkait dengan listrik dijauhkan dari jangkauan Anak-anak.

Perpustakaan Keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Perpustakaan Keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Perpustakaan Keluarga. (foto: ist/palontaraq)
Perpustakaan Keluarga. (foto: ist/palontaraq)

Dalam penataan koleksi perpustakaan keluarga, tidak terlalu dituntut untuk memenuhi penyusunan aturan koleksi, seperti penggunaan nomor klasifikasi dan katalog. Bebas saja, sesuai dengan selera seisi rumah pengguna perpustakaan keluarga. Kalau mau, silahkan. Tapi, kalau tidak mau juga tidak apa-apa. Toh perpustakaan tersebut bukan untuk konsumsi masyarakat umum.

Untuk kenyamanannya, sebaiknya ruang baca dan koleksi pustaka dalam rumah harus selalu dalam bersih, menata buku juga jangan terlalu rapat, Beri kamper pada rak-rak buku, dan semprot sesekali dengan obat pembasmi serangga.

Tidak perlu membayangkan biaya besar untuk membuat perpustakaan dalam rumah kita. Cukup dengan diawali dari koleksi buku yang kita miliki saja.

Bukankah untuk melakukan sesuatu yang besar harus diawali dari hal kecil dahulu dan koleksi pustakanya tidak mesti langsung lengkap. Bahan kepustakaannya bisa terus ditambah seiring berjalannya waktu dan tingkat kebutuhan bacaan penghuni seisi rumah.

Yang penting saat ini, mulailah memikirkan untuk membuat ruang baca, dari yang sederhana sampai terus bisa dikembangkan menjadi perpustakaan keluarga yang mencerdaskan.

Jadi, tunggu apa lagi? Silahkan mencoba! (***)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT