BerandaKesehatan“Santet” dalam Museum Kesehatan

“Santet” dalam Museum Kesehatan

Oleh:  Muhammad Farid Wajdi

PALONTARAQ.ID – SANTET adalah bagian dari Dunia klenik, dunia yang tidak bisa dijangkau inderawi manusia. Keberadaannya tidaklah dapat diterima oleh rasio dan ilmu pengetahuan modern disebabkan tidak bisa dibuktikan lewat penelitian ilmiah.

Dalam kehidupan nyata, seringkali kita dapati beragam informasi tentang hal gaib atau “dunia lain” tersebut sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia dan untuk semua hal tersebut, hadirlah sosok-sosok disegani sebagai ‘penakluk dunia lain’.

santet2
Salah satu koleksi Foto dalam Museum Kesehatan, Dr. Haryadi, Pakar Dunia Lain. (foto by: mfaridwm)

Dalam khazanah pengetahuan tradisional yang berakar dari budaya lokal beberapa daerah di Indonesia, justru masyarakat memberikan apresiasi terhadap sosok dukun atau tukang santet dalam hal memberikan pengobatan tradisional.

Menurut Dr. Haryadi, seorang pakar dunia lain, mengungkapkan bahwa meskipun santet masih belum diterima secara ilmiah, akan tetapi secara faktual, praktek pengobatan tradisional dengan ilmu perdukunan, termasuk santet tersebut mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, khususnya bagi mereka yang bermukim di daerah pedesaan dan pedalaman sepanjang sosial kesehatan di daerah itu.

Penulis saat mengunjungi Museum Kesehatan Surabaya (foto: ist/rtik)
Penulis saat mengunjungi Museum Kesehatan Surabaya (foto: ist/rtik)

* * *

Jika kita berkunjung ke Kota Surabaya, luangkanlah waktu untuk mengunjungi Museum Kesehatan, salah satu obyek wisata pendidikan yang menarik karena didalamnya tersimpan beberapa alat kelengkapan medis dan media pengobatan modern sepanjang sejarahnya.

Hanya saja, uniknya karena museum ini juga menyimpan alat dan media pengobatan tradisional yang sebelumnya tidak dikenal dalam dunia kedokteran modern dan bahkan bertentangan dengan praktek penelitian ilmiah.

Penulis saat mengunjungi Museum Kesehatan Surabaya. (foto by: wani tabi)
Penulis saat mengunjungi Museum Kesehatan Surabaya. (foto by: wani tabi)

Museum Kesehatan yang didirikan oleh dua praktisi kesehatan terkenal, Dr. Adhyatma, MPH (Mantan Menkes di era Orde Baru) dan Dr. Haryadi, seorang Pakar Dunia Lain justru mengapresiasi eksistensi dan praktek pengobatan tradisional yang dilakoni oleh dukun, termasuk diantaranya dukun santet.

Menurut Dr. Haryadi, dukun itu ada beberapa macam, seperti dukun bayi, dukun beranak, dukun ilmu hitam, sampai dukun santet.

Media Pengobatan Santet dalam Museum Kesehatan. (foto: mfaridwm)
Media Pengobatan Santet dalam Museum Kesehatan. (foto: mfaridwm)

“Keberadaan dukun-dukun ini mendapatkan apresiasi dan bahkan sampai kini, masyarakat masih banyak yang mendukung praktek pengobatan tradisional dan ‘ilmu hitam’ yang dilakoninya, dan hal tersebut jelas mempengaruhi persepsi dan derajat kesehatan masyarakat,” ungkap Dr. Haryadi.

Hal inilah yang menjadi wilayah kajian Dr. Haryadi sehingga praktek pengobatan tradisional ala dukun tersebut perlu terus diteliti dan disosialisasikan dengan baik ke tengah masyarakat.

Alat Pasung sebagai salah satu media penyembuhan tradisional. (foto: mfaridwm)
Alat Pasung sebagai salah satu media penyembuhan tradisional. (foto: mfaridwm)

Dalam Museum Kesehatan yang beralamat di Jalan Indrapura Nomor 17 Surabaya ini, bukan hanya berhasil mengumpulkan alat kelengkapan santet dan media pengobatannya, tetapi juga mengumpulkan sejumlah alat dan media pengobatan ‘dunia lain’ yang sifatnya metafisika, termasuk silsilah-silsilah raja jawa, sosiologi kesehatan, nini towo, kurungan ayam buat bayi, bahan buah untuk puasa kejawen, alat pasung, serta berbagai sarana penyembuhan tradisional yang sampai sekarang masih dipakai masyarakat pedesaan dan pedalaman.

Bahan pantangan Puasa Kejawen. (foto: mfaridwm)
Bahan pantangan Puasa Kejawen. (foto: mfaridwm)
Beberapa alat dan media pengobatan tradisional dalam Museum Kesehatan. (foto: mfaridwm)
Beberapa alat dan media pengobatan tradisional dalam Museum Kesehatan. (foto: mfaridwm)

Karena kelengkapan media pengobatan ‘dunia lain’ di museum ini, hingga banyak pengunjung kemudian menyebutnya sebagai “museum santet”.

Saat memasuki ruangan pengobatan tradisional ini, pengunjung langsung diselimuti penciumannya dengan bau kemenyan yang membuat bulu kuduk merinding, apalagi setelah melihat media perdukunan didalamnya, khususnya santet.

Kurungan ayam buat bayi sakit. (foto: mfaridwm)
Kurungan ayam buat bayi sakit. (foto: mfaridwm)

Uniknya, setelah mendapatkan penjelasan yang berimbang tentang santet, terutama dari pakarnya, Dr. Haryadi, segera saja pengunjung mendapatkan pemahaman yang tak lagi menakutkan dalam dirinya, tentang santet dan ‘dunia lain’ aneh lainnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT