Laporan: Etta Adil
PALONTARAQ.ID – Siapa yang sangka kalau laki-laki kelahiran Bau-bau, 7 Desember 1998 yang akrab dipanggil Dandy ini, nama lengkapnya adalah Mujahidin Akbar. Setidaknya dari nama ini terbaca harapan orangtuanya bahwa kelak anaknya adalah seorang yang memiliki kesungguhan yang besar.
Sepanjang pengalaman penulis, umumnya mereka yang mendapatkan panggilan atau sebutan Dandy memiliki dua ciri yang melekat padanya, yaitu tampan dan cerdas. Ya, nampaknya ciri ini melekat pada dua Dandy yang penulis kenal di Kampung Likudengeng, Desa Uraso, Luwu Utara (13-15/3/2020) saat menjalani rangkaian kegiatan Perayaan Internasional Woman’s Day (IWD) 2020.
Dandy yang pertama adalah Nurhady Sirimorok, yang bagi orang yang mengenalnya secara lebih dekat, familiar memanggilnya Kak Dandy. Dandy asal Makassar ini hadir di Desa Uraso Luwu Utara dalam kapasitas sebagai Konsultan Oxfam dan sempat memandu diskusi tematik Resiliensi.
Dandy yang kedua adalah Mujahidin Akbar, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Halu Oleo Kendari, yang pada Bulan Februari 2020 lalu terpilih sebagai salah seorang Duta Muda Berdaya Berkarya dari Program Empower Youth for Work (EYW) dari Oxfam Indonesia. Beberapa waktu lalu juga hadir di Desa Uraso mengikuti Camping Gathering, sebagai rangkaian kegiatan IWD 2020.
Tulisan ini tentang Dandy yang kedua. Dandy yang baru berumur 21 tahun ini telah menunjukkan kecerdasannya dalam berbagai prestasi dan pengalaman yang telah dilaluinya, diantaranya pernah meraih 10 Besar Juara Olimpiade Sains Se-Indonesia yang diadakan oleh Ranu Prima College (RPC) Tahun 2015, Putra Intelegensia Pariwisata Kota Baubau Tahun 2016, dan Duta Lingkungan Hidup Kota Baubau Tahun 2016.
“Tentang Duta Muda Berdaya Berkarya, itu awalnya saya sedang libur semester dan balik ke Bau-bau. Saat itu saya membuat sebuah usaha kuliner kecil-kecilan, yaitu menjual Sop Duren. Selang 2 hari kemudian, saya mengikuti Pelatihan Kewirausahaan dari Asppuk dan Oxfam, dan terbilang aktif dan rajin bertanya dalam Pelatihan itu. Jadi, ya, mungkin berbekal Basic Public Speaking yang membantu saya hingga terpilih menjadi Duta Muda EYW Oxfam,” tuturnya.
Demikianlah Dandy yang tak sungkan-sungkan menceritakan proses keterpilihannya sebagai Duta Muda Berdaya Berkarya dari Oxfam Indonesia. Selain menyukai public speaking, Dandy juga menyukai membaca buku dan hobi menyanyi.
Menurutnya, banyak pembelajaran yang bisa diketahui dari membaca. Begitu pula dengan bernyanyi. “Bagi saya, bernyanyi dapat meringankan kondisi jiwa dan emosional. Saya selalu meluapkan ekpresi saya dengan bernyanyi dan senang jika dapat menghibur banyak orang,” ujarnya.
“Sebagai Duta Muda EYW Oxfam 2020, saya mendapatkan pembelajatan dan pengalaman menyenangkan selama berada di Desa Uraso Luwu Utara Sulawesi Selatan bersama Mitra Oxfam dan teman-teman Duta Muda lainnya. Tentang kepedulian sosial, pendampingan dan pemberdayaan masyarakat serta bagaimana memperjuangkan hak-hak tanah rakyat agar mereka berdaulat atas pangan yang mereka hasilkan,” tambahnya.
“Pengalaman mengikuti rangkaian kegiatan IWD 2020, dari Seminar Nasional hingga Camping Gathering penuh dengan pembelajaran, desa yang asri dan masih perawan, sungainya jernih dan semangat kebersamaan, gotong royong dan saling menghormati sesama warganya yang masih melekat,” ungkapnya.
Kepada Penulis, Dandy bercerita bahwa ke depan, dirinya harus cermat mengatur waktu, antara kuliah dan berorganisasi di kampus, juga job nge-MC yang masih dilayaninya, dan sekarang ditambah dengan kesibukan berwirausaha dan sebagai Duta Muda EYW Oxfam.
“Harapan saya ke depan, salah satunya adalah semoga dapat menjadi agen perubahan bagi masyarakat di lingkungan sekitar saya, dengan mengoptimalkan segala kemampuan yang ada di dalam diri saya,” harapnya.
Bagi yang ingin berkenalan dengan Dandy ini, silakan jalan-jalan ke Fakultas Hukum Universitas Halu Uleo, atau ke alamatnya di BTN Napaballe, Anduonohu Kendari, atau dapat pula mengepoi akun instagramnya: @dkhasyafany (*)