BerandaFilsafatFilsafat dalam Pandangan Imam Syafi'i

Filsafat dalam Pandangan Imam Syafi’i

Oleh: Muhammad Farid Wajdi

PALONTARAQ.ID – ILMU FILSAFAT dalam khazanah ilmu-ilmu keislaman (Ulumul Islam) dikenal dengan nama Ilmu Kalam, merupakan ilmu yang sangat dibenci oleh para ulama, bahkan sebagian ulama menulis buku khusus tentang pencelaan terhadap ilmu ini. Seperti  Kitab ذَمُّ الْكَلاَمِ وَأَهْلِهِ  (Pencelaan terhadap Ilmu Kalam dan pemiliknya) karya Syaikhul Islam Abu Isma’il Al-Harowi rahimahullah (wafat 481 H).

Adz-Dzahabi rahimahullah berkata:

قل من أمعن النظر في علم الكلام إلا وأداه اجتهاده إلى القول بما يخالف محض السنة،

ولهذا ذم علماء السلف النظر في علم الاوائل، فإن علم الكلام مولد من علم الحكماء الدهرية،

فمن رام الجمع بين علم الانبياء عليهم السلام وبين علم الفلاسفة بذكائه لابد وأن يخالف هؤلاء وهؤلاء

Artinya:

“Hampir tidak ada orang-orang yang memperdalam  Ilmu  Filsafat kecuali ijtihadnya akan mengantarkannya kepada pendapat yang menyelisihi kemurnian sunnah. Karenanya para ulama salaf mencela mempelajari ilmu Orang-orang kuno (seperti Orang-orang Yunani) karena ilmu filsafat lahir dari para filosof yang berpemikiran dahriyah (Atheis).

Barang siapa yang dengan kecerdasannya berkeinginan untuk mengkompromikan antara ilmu para Nabi dengan ilmu para filosof, maka pasti ia akan menyelishi para Nabi dan juga menyelisihi para filosof” (Mizaanul I’tidaal 3/144)

Ibnu Abdil Barr berkata:

أجمع أهل الفقه والآثار من جميع الأمصار أن أهل الكلام أهل بدع وزيغ،

ولا يعدون عند الجميع في جميع الأمصار في طبقات العلماء، وإنما العلماء أهل الأثر والتفقه فيه

Artinya:

Telah ijmak para ahli fikih dan hadits dari seluruh negeri bahwasanya ahlul kalam adalah ahlu bid’ah dan ahlu kesesatan, dan mereka seluruhnya tidak dianggap dalam jejeran para ulama. Para ulama hanyalah para ahli hadits dan fikih” (Jaami’ Bayaan al-‘Ilmi wa Fadlihi 2/195)

Ilmu filsafat diambil dari para tokoh Yunani seperti Aristoteles dan yang lainnya, yang notabene mereka adalah  Orang-orang yang tidak beragama. Mereka tidak dibimbing oleh wahyu.

Jika pembicaraan para tokoh Yunani tersebut berkaitan dengan fisika dan kimia (materi yang ditangkap oleh panca indra) maka permasalahannya mudah. Akan tetapi yang menjadi permasalahan besar tatkala mereka membicarakan tentang ilmu ghoib, apalagi yang berkaitan dengan Tuhan.

Tentunya merupakan kesalahan yang sangat fatal adalah menganalogikan sesuatu yang ghaib dengan sesuatu yang nyata dilihat.Orang-orang yang berbicara tentang agama dengan berlandaskan ilmu kalam (filsafat) telah terjerumus dalam dua kesalahan besar.

Pertama,  Menjadikan akal lebih didahulukan dari pada Nash-nash wahyu.

Kedua, Menjadikan akalnya para tokoh Yunani sebagai barometer kebenaran. Kerasnya celaan para ulama terhadap ilmu kalam tidak lain karena akibat yang sangat buruk dari mempelajari ilmu tersebut.

Sebagaimana yang kita lihat sekarang ini yang dialami oleh para pengikut paham liberal, yang mereka sangat merendahkan Al-Qur’an dan Hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata :

لاَ يُفْلِحُ صَاحِبُ كَلاَمٍ أَبَدًا عُلَمَاءُ الْكَلاَمِ زَنَادِقَةُ

Artinya:

Pemilik ilmu filsafat tidak akan beruntung selamanya. Para ulama filsafat adalah para zindiq” (Talbiis Ibliis 1/75).

Sungguh benar perkataan Al-Imam Ahmad ini, semakin seseorang memperdalam ilmu filsafat dan mengamalkannya maka akan semakin zindiq. Bukti nyata para pakar filsafat dari kaum liberal.

Sikap Keras Al-Imam Asy-Syafi’i Terhadap Ilmu FilsafatAl-Imam Al-Baihaqi dalam Manaqibnya membawakan sebuah bab:

باب : ما جاء عن الشافعي رحمه الله في مجانبة أهل الأهواء

وبغضه إياهم وذمه كلامهم وإزرائه بهم ودقه عليهم ومناظرته إياهم

Artinya:

“Bab tentang hal-hal yang diriwayatkan dari Asy-Syafi’i rahimahullah tentang sikap beliau dalam menjauhi ahlul ahwaa’ dan kebencian beliau kepada mereka, celaan beliau terhadap perkataan mereka, perendahan/penghinaan beliau kepada mereka, kerasnya beliau terhadap mereka, dan perdebatan beliau dengan mereka” (Manaaqib Asy-Syaafi’i li Al-Baihaqi 1/452)

Lalu Al-Imam Al-Baihaqi membawakan banyak riwayat yang menunjukan sikap keras Al-Asy-Syafi’i terhadap bid’ah dan pelakunya, diantaranya: Ar-Robii’ berkata, “Aku melihat Asy-Syafi’i turun dari tangga sementara sebagian orang di majelis sedang berbicara tentang sedikit ilmu filsafat, maka Asy-Syafi’i pun berteriak seraya berkata : “Hendaknya mereka berdekatan dengan kita dengan kebaikan atau hendaknya mereka pergi meninggalkan kita” (Manaaqib Asy-Syaafi’i 1/459)

“Hukumanku bagi para ahli filsafat agar mereka dipukul dengan pelepah kurma lalu di diangkut di atas unta lalu di arak (dikelilingkan) di kampung-kampung dan kabilah-kabilah, lalu diserukan atas mereka : “Inilah balasan orang yang meninggalkan al-Qur’an dan Hadits lalu menuju ilmu filsafat” (Manaaqib Asy-Syaafi’i 1/462)

Al-Imam Asy-Syaafi’i juga berkata, “Tidak ada sesuatu yang lebih aku benci daripada ilmu filsafat dan ahli filsafat” (Taariikh Al-Islaam li Adz-Dzahabi 14/332).  Yang sangat menyedihkan adalah mulai banyak pemuda yang mengaku bermadzhab Syafi’i yang tertarik dengan ilmu filsafat, sehingga akhirnya terjebaklah mereka dalam pemahaman liberal.

Sikap keras para ulama terhadap ilmu filsafat memang sangat beralasan, mengingat ilmu filsafat inilah yang menimbulkan banyak malapetaka dan bid’ah dalam aqidah.  Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah digelari dengan “نَاصِرُ السُّنَّة” (Penolong sunnah/hadits) tatkala beliau berada di Baghdad yang pada saat itu berkembang madzhab Jahmiyah dan Mu’tazilah, suatu paham yang menolak Hadits-hadits Nabi dan mentakwilkannya dengan akal mereka.

Diantara tokoh Mu’tazilah di Baghdad tatkala itu adalah Bisyr Al-Mirrisy. Abu Bakar Al-Junaid berkata, “Bisyr Al-Mirrisy berhaji lalu kembali (ke Baghdad), lalu ia berkata kepada para sahabatnya:

رَأَيْتُ شَابًّا مِنْ قُرَيْشٍ بِمَكَّةَ مَا أَخَافُ عَلَى مَذْهَبِنَا إِلاَّ مِنْهُ

Artinya:

“Aku melihat seorang pemuda dari Quraisy di Mekah, aku tidak mengkhawatirkan madzhab kita kecuali dari pemuda tersebut”Maksudnya adalah Al-Imam Asy-Syafi’i” (Taariikh Baghdaad 2/65)

Wallahu ‘alam bish-shawab. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT