BerandaDigitalPerilaku Digital

Perilaku Digital

Oleh:  Muhammad Farid Wajdi, Relawan TIK Sulsel

PALONTARAQ.ID – APA yang aneh di era kekinian? Generasi milenials yang akrab dengan Mobile legend atau mereka bervideo ria dengan aplikasi Tik Tok? Para Orangtua yang rela pula menghabiskan seharian waktunya berada di Warung Kopi, hanya sibuk memosting hal yang tidak jelas?

Perilaku online apa yang bisa kita banggakan hari ini? Japrian WA para istri dan remaja putri yang berseliweran tidak jelas manfaatnya, sementara dampaknya sangat terasa bagi berkurangnya perhatian dan kasih sayang dalam keluarga.

Inilah Perilaku Digital yang aneh, mungkin juga semacam tuntutan untuk ikut kekinian. Coba tanyakan pada diri sendiri.  Waktumu kau habiskan untuk Apa? Pagi Mobile Legend, Siang Mobile Legend, Malam Mobile Legend, Apa kalau kamu mati Hero-heromu datang melayat? Mayatmu mau kau naikkan Jhonson, terus  dipayungi Kagura?  Apa Minionmu bakal datang mengawal? Ingat! Hidup itu mencari pahala, bukan mencari maniac atau savage. Seumpama kalau kamu mati, apa bisa Epic Comeback?

Perilaku Digital yang tak terarah dan tak terkontrol juga menciptakan Phubbing.  Seringkali kita bersama teman, sahabat, keluarga, berada dalam ruang rapat, seminar dan kuliah, serta kegiatan bersama lainnya, namun diri sendiri sibuk dengan gadget di genggaman.

Perilaku online apa yang bisa kita banggakan hari ini? Dekat tetapi terasa jauh. Secara jarak, tidak berjarak, namun perhatian, fokus, dan perasaan kita ada dalam gadget.  Itulah perilaku digital yang menciptakan kesenjangan sosial secara langsung, juga membuka sekat-sekat kesopanan.Tak memperdulikan dengan lingkungan sekitar.

Al-Imam Muhammad bi Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:

الوقت هو أغلى شيء، لكن هو أرخص شيء عندنا الآن

نمضي أوقاتاً كثيرة بغير فائدة، بل نمضي أوقاتاً كثيرة فيما يضر

Artinya: “Sebenarnya, waktu adalah sesuatu yang paling berharga bagi kita. Akan tetapi sayang sekali, waktu telah menjadi sesuatu yang paling murah ditengah kita. Kita sering menyia-nyiakannya tanpa faedah apapun. Bahkan kita sering melaluinya untuk hal-hal yang memudharatkan.” (Syarhu Riyadhus Shalihin 1/345).

Coba kita perhatikan waktu kita habis dengan game, chating, japrian ataukah habis dengan mengaji Al-Qur’an atau berada dalam majelis ilmu? Perhatikan jari dan jempol kita biasa digunakan untuk apa? Karena seringkali kita sampai lupa waktu apabila gadget sudah dalam genggaman. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT