Oleh: Etta Adil
PALONTARAQ.ID – SIAPA tak kenal Pulau Camba-cambang di Pangkep? Kini, pulau yang awalnya tak berpenghuni ini ditetapkan sebagai Pintu Gerbang Wisata Bahari Kabupaten Pangkep.
Dalam 10 tahun terakhir, Pulau Cambang-cambang yang masuk wilayah administratif Liukang Tupabbiring Utara ini terus dipoles.
Keterkenalan Pulau Camba-cambang karena aktifitas kunjungan dan kegiatan yang dilaksanakan di pulau ini, sekalipun pulau ini masih terus dibenahi dan dilengkapi fasilitasnya.
Kabupaten Pangkep memang terkenal sebagai kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki banyak pulau, yaitu sekitar 114 pulau yang tersebar di sebelah barat Pangkajene daratan, ibukota Kabupaten Pangkep.
Pangkajene sendiri dapat dicapai sekitar 50 km dari Kota Makassar atau sekitar 1 jam perjalanan jika tak macet, sedang Pulau Camba-Cambang dapat diakses melalui pinggir Sungai Pangkajene atau melalui dermaga Maccini Baji Kecamatan Labakkang.
Di Pulau ini, mulai hunting foto sampai pertunjukan budaya, serta perayaan Hari Jadi Kabupaten pernah digelar. Pulau ini awalnya hanya berbentuk gusung, dapat disulap menjadi ‘pulau buatan’ yang mendapatkan keistimewaan.
Beragam fasilitas dibangun untuk membentuknya menjadi seperti sekarang, pulau wisata yang asyik, seru, dan menyenangkan. Hanya 10-15 menit untuk sampai di Pulau yang dikenal awalnya sebagai pulau tempat ditanamnya kepala Andi Mappe, salah seorang pejuang gerilya kemerdekaan asal Pangkep oleh Belanda.
Gerbang Bahari Pulau Camba-Cambang mengusung Branding, “Expedition Underwater Wonder in 114 islands”, Sensasi Keunikan Bawah Laut 114 Pulau.
Sebagai gerbang wisata bahari, destinasi ke pulau ini didukung oleh potensi wisata yang juga menarik dari pulau sekitarnya, yaitu Pulau Cangke, Pulau Badi, Pulau Pajenekang, Pulau Pala, Pulau Saranti, Pulau Kapoposang, dan yang lainnya.
Dengan luas sekitar 1,5 hektar daratan, 22 hektar terumbu karang dengan karakter potensi pantai landai berpasir putih dan berair jernih sungguh memikat hati bagi penikmat wisata alam.
Begitu pula dengan view sunset dan sunrisenya, ditambah upaya untuk memunculkan berbagai atraksi wisata, seperti sunbath, diving, snorkling, sailing, ski, venue Sandeqrace, perayaan ritual jene sappara, dan lain sebagainya.
Ide untuk mengelola Pulau Camba-cambang sebagai destinasi wisata bahari sangat strategis, karena posisinya yang mudah dijangkau dari pulau-pulau sekitarnya yang berpenghuni, sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pulau sekelilingnya. Contohnya, untuk jasa kendaraan perahu, dapat memberdayakan masyarakat nelayan.
Tarif jolloro Rp 10 ribu per orang, sewa jolloro Rp 200 ribu/20-30 orang, Belum lagi pemasukan dari tiket wisatawan domestik dan mancanegara, baik anak-anak maupun dewasa.
Perkembangan wisata daerah ini juga diharap dapat menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD), selain dampak langsung bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Pangkep.
Keaslian seni pertunjukan Kondo Buleng dapat menjadi atraksi budaya tersendiri yang menjadi pemikat wisatawan minat khusus ke Pulau Camba-cambang ini. Tariannya sendiri lebih mirip dengan sebuah lakon teatrikal, yang dipadu dengan seni beladiri tangan kosong atau menggunakan pedang.
Pulau Camba-cambang dan pulau-pulau sekitarnya, baik yang masuk dalam wilayah Liukang Tupabbiring dan Liukang Tupabbiring Utara merupakan gugusan Kepulauan Spermonde.
Keindahan pulau-pulau Pangkep tidak hanya menawarkan keindahan eksotik, tetapi juga menyajikan pemandangan bawah laut yang luar biasa, seperti di Pulau Kapoposang.
Berbagai jenis terumbu karang, biota karang, ikan pelagis, ikan demersal, serta biota laut lainnya di pulau ini, menampilkan pemandangan yang sangat sensasional, terutama bagi para penyelam.
Dari bibir pantai hingga kedalaman 1 meter, terdapat padang lamun dari berbagai jenis yang menjadi ciri khas gugusan pulau Kapoposang, seperti jenis Enhalus acoroides, Thallasia hemprichii, Cymodocea rotundata, Cymodocea nonosa, Syringodium filiforme, dan Halophila minor.
Beberapa ikan karang kecil yang bermain di sana, pun dapat disaksikan Lion Fish (Pterois volitans) atau atau ikan-ikan karang kecil lainnya diantara lamun.
Taman laut di gugusan Pulau Kapoposang memiliki terumbu karang yang mewakili seluruh terumbu karang yang ada di Sulawesi, dengan terumbu karang tepi sebagai ekosistem utama yang mengelilingi perairan gugusan pulau Kapoposang.
Saat air laut surut, terumbu karang tersebut membentuk daratan (reef flat) sampai sejauh 200 m sampai tubir, dengan kedalaman 1-10 m. Pada kedalaman kurang dari 10 m, Anda bisa menemukan beberapa famili karang keras dan karang lunak, famili anemon, gorgonian (kipas laut) serta famili sponges.
Beragam jenis karang dengan corak warna memikat paling banyak ditemukan di gugusan Pulau Kapoposang adalah jenis Acropora sp., Pocillopora sp., Porites sp., Goniopora sp., Alveopora sp., Pectinia sp., Lobophyllia sp. serta beberapa jenis lainnya. Karang-karang tersebut memiliki corak warna beragam.
Jadi, pilihan untuk berwisata ke Pulau Camba-cambang dan sekitarnya adalah pilihan tepat. Destinasi wisata bahari yang cocok bagi wisatawan dengan beragam minat: menikmati alam, merasakan denyut nadi kehidupan sosial budaya masyarakat pulau, mempelajari seni tradisionalnya, menikmati kuliner sari laut yang beragam, atau menikmati sensasi menyelam sampai di dasar laut di perairan jernih dengan terumbu karang langka dan masih perawan.
Mari datang ke Pangkep, dan nikmati sensasi berwisata ke Pulau-pulau Pangkep, pintu gerbangnya di Pulau Camba-cambang siap menyambut dengan segala fasilitasnya yang semakin terbenahi dengan baik. (*)