BerandaFiksiUlu Erena Kalabbirang

Ulu Erena Kalabbirang

Oleh:  Etta Adil

Deru suara mesin air ini adalah alunan musik kehidupan
Membawa air mengalir sampai jauh
Diperdengarkan usai magrib di Limbua
Tanah labbiri yang mengurai banyak janji
Pada kehidupan yang disemai
Dari gunung sampai persawahan dan di rumah warga

Ulu Erea adalah satu titik harapan
Perjalanan air yang mengobati dahaga
Dinanti tanpa dicari
Dirindu tanpa dijenguk
Diawasi tanpa dijaga
Mengharap berkah di kaki gunung
Menaruh sesajen tanda persembahan.

Pada yang Maha Kuasa , engkau memelas dan menadah tangan
Agar pattalassang tetap memberi kehidupan
Agar pattalassang tetap menabur berkah
Dari air yang menyegarkan
Dari padi beras yang mengenyangkan.

Pada yang Maha Kuasa, engkau meminta harapan yang manis
Sebagaimana kelong turiolo yang sering diperdengarkan
Ulu Erea pakjenekang
Pattalassang pabbarakkang
Leang Surukang pattongkonna simbolenna.

Syukur tiada putus asa atas segala kalabbirang yang menghidupkan
Pada keramahan alam dan tradisi
Dari jejak sejarah membawa misi kekuasaan adat yang diagungkan
Di bekas wilayah kekaraengan Pangkajene.

—-

Puisi Etta Adil,
Ulu Erea, Kalabbirang, 3 Oktober 2017

Tulisan Terkait:
Melirik Potensi Wisata Alam Kalabbirang
Menyoal “Kalabbirang” dalam Pandangan Adat Bugis Makassar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT