Laporan: Etta Adil
– Sejak 1 Juli 2019, Setiap Hari Gempa dengan Skala 2,1 – 4,9 SR dengan Kedalaman 5-21 Km
PALONTARAQ.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis berita bahwa pada Hari Rabu, 03 Juli 2019, pukul 22:18:53 WITA, wilayah Gorontalo diguncang gempa bumi tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan M=4,9 Skala Richter (SR) terjadi dengan koordinat episenter pada 0,94 Lintang Utara (LU) dan 123,11 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 18 km arah Baratlaut Boroko, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Propinsi Sulawesi Utara pada kedalaman 21 km.
Jika ditinjau dari kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi adalah jenis gempabumi berkedalaman dangkal akibat aktivitas Sesar Gorontalo.
Berdasarkan laporan masyarakat, gempabumi ini dirasakan di Lolak (Bolmong) III-IV MMI, Bone Bolango dan Bolaang Mongondouw (Bolmong) Utara III MMI, serta Gorontalo II MMI. Hingga pukul 23:00 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Kepada masyarakat di sekitar wilayah kabupaten Bolmong, wilayah Kabupaten Bolmong Utara, dan wilayah pesisir Provinsi Gorontalo bagian utara dan sekitarnya dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Demikian disampaikan Kepala Stasiun Geofisika Manado, Abraham F. Mustamu, Menado (3/7/2019)
Hasil penelusuran Palontaraq, ternyata sejak Tanggal 1 Juli, hampir setiap hari terjadi gempa, khususnya di wilayah Mamasa Sulawesi Barat, Sulawesi Utara serta Laut Banda serta sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). (Lihat Screenshoot dari Web BMKG)
Terkait hal tersebut, BMKG sendiri menghimbau kepada masyarakat agar informasi terkait Gempa Bumi agar jangan disebar-luaskan jika berita tersebut tidak bersumber dari BMKG serta yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (www.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android @infobmkg). (*)
