BerandaIslamCiri Orang Sombong dan Tak Mau Dinasehati

Ciri Orang Sombong dan Tak Mau Dinasehati

Oleh:  Ummu ‘Adil

PALONTARAQ.ID – Sombong dan Tak mau dinasehati adalah sifat yang egois dan anti sosial.

Sedapatnya kita menghindari sifat ini karena sangat kontraproduktif bagi kebaikan bersama.

Diantara ciri orang sombong dan tak mau dinasehati tersebut adalah:

Ciri Orang Sombong:

1. Apapun topik pembicaraannya,  orang sombong selalu berakhir membicarakan diri sendiri.

2. Orang lain wajib tahu Orang-orang penting yang ada di dalam pergaulanmu.

3. Jika mengeluh, tapi mengeluh sembari pamer.

4. Tidak respek dengan cerita atau pencapaian orang lain karena merasa cerita hidupnya lebih menarik.

5. Merasa bangga dengan pencapaian diri sendiri atau keluarganya dan orang lain wajib tahu.

6. Orang lain harus tahu setiap hal kecil yang kamu alami di hidupmu.

7. Menyepelekan kemampuan orang lain.

8. Memutus Silahturahim atau Ukhuwah sesama manusia tanpa alasan syar’i.

9. Menolak kebenaran tapi memang kenyataannya pahit diterima.

Rasulullah SAW telah menjelaskan hakikat kesombongan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud

الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

Artinya:

“Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia”. [HR. Muslim,No.2749 dari ‘Abdullah bin Mas’ûd]

Sombong (sumber: alquranmuslimah)
Sombong (sumber: alquranmuslimah)

Sebenarnya ciri Orang Sombong diatas juga adalah ciri orang yang tidak mau atau tidak bisa dinasehati.

Namun ada tiga macam type manusia yang secara spesifik, dalam aktifitasnya sukar dinasehati, yaitu:

Yang pertama, Perokok. Mereka akan bersikukuh menanyakan dalil pengharaman rokok.

Bagi mereka, dalam Al-Qur’an tak pernah ada penyebutan rokok itu haram secara gamblang. Mereka menganggap rokok itu hanya makruh.

Jikapun disepakati rokok itu makruh, pertanyannya adalah, bukankah kita sama-sama tahu bahwa sesuatu yang makruh itu adalah sesuatu yg dibenci Allah? Masih mau juga mengerjakan hal yang Allah benci?

Kedua, Pelaku bid’ah. Mereka menganggap bid’ah itu ada yang hasanah.  Menganggap suatu amalan itu hanya yang penting baik, tanpa peduli ada tuntunannya atau tidak.

Tanpa peduli, amalan itu diterima atau tidak. Mereka menganggap apa yang mereka amalkan adalah suatu kebaikan. Orang yang sudah merasa baik, akan sulit untuk diperbaiki.

Ketiga, Pemakan riba. Mereka berpikir “Zaman sekarang kalau tidak riba maka tidak bisa punya apa-apa”.

Rumah KPR, kendaraan leasing, belanja pakai Credit Card. Dan masih banyak lagi gaya hidup yang harus ditunjang dengan riba.

Seakan hidup kaya raya padahal tagihan hutang puluhan bahkan ratusan juta. Siang malam memikirkan tagihan yang terus berbunga karena sejak awal memandang sepele dosa riba. Padahal dosa riba yang paling ringan saja seumpama berzina dengan ibu sendiri.

Yang jadi musibah adalah ketika anda itu adalah seorang perokok, pelaku bid’ah, sekaligus pemakan riba maka anda akan semakin sulit dinasihati untuk meninggalkan ketiga keburukan tersebut.

Mari perbanyak istighfar. Semoga Allah berikan kita hidayah, dan keistiqomahan setelahnya. Amienn.

Wallahu ‘alam bishawab. (*)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT