BerandaBeritaDaerahMelirik Potensi Wisata Alam Kalabbirang

Melirik Potensi Wisata Alam Kalabbirang

Oleh:  Etta Adil

PALONTARAQ.ID – Kalabbirang termasuk salah satu kelurahan yang termasuk dalam wilayah ring satu PT.Semen Tonasa yang berada di Biringere Kecamatan Bungoro, tapi Kalabbirang sendiri masuk dalam lingkup wilayah Kecamatan Minasatene.

Kata “Kalabbirang” dalam Bahasa Makassar, secara harfiah berarti keutamaan atau kelebihan. Entah kelebihan apa yang dimaksud sehingga dinamai demikian, namun penulis menemukan satu kelong yang mengungkap beberapa keistimewaan wilayah ini, sebagaimana diungkapkan oleh Pakkai, SS.M.Si, Tokoh Pemuda Kalabbirang.

Kelong itu berbunyi:

Ulu Erea pakjenekang

Pattalassang Pabbarakkang

Leang Surukang Pattokonna Simbolenna.

Ulu Erea - Bagian ini merupakan tempat mandi perempuan, cukup terlindungi dari luar. (foto: mfaridwm)
Ulu Erea – Bagian ini merupakan tempat mandi perempuan, cukup terlindungi dari luar. (foto: mfaridwm)

Sebagai peminat wisata alam penulis melihat bahwa Kalabbirang sangat potensial untuk menjadi destinasi wisata alam jika ketiga unsur wilayah ini dipaketkan yaitu Sumber air Ulu Erea, Kampung Pattalassang, dan Leang Surukang.

Dalam dunia kepariwisataan, paket daya tarik wisata itu memiliki peranan penting untuk menetapkannya sebagai destinasi karena umumnya penikmat wisata tidak ingin jauh-jauh mendatangi suatu wilayah dengan tujuan tunggal, hanya satu yang dikunjungi.

Sumber Air "Ulu Erea" di Kalabbirang. (foto: mfaridwm)
Sumber Air “Ulu Erea” di Kalabbirang. (foto: mfaridwm)
Melepas lelah disisi Tebing Leang Surukang. (foto: habibie)
Melepas lelah disisi Tebing Leang Surukang. (foto: habibie)

Sebagai suatu destinasi wisata, Kalabbirang memiliki Ulu Erea yang merupakan daya tarik yang memesona dengan mengeksplorasi unsur lingkungannya yang asri dan masih ‘perawan’.

Kampung Pattalassang yang merupakan daya tarik wisata dengan mengekplorasi sumber daya manusia dan sosial budayanya, Leang Surukang yang merupakan daya tarik wisata dengan mengekplorasi alam dan sejarah budayanya. Kesatuan paket destinasi ini menurut penulis adalah area atau kawasan geografis yang berbeda dan unik.

Ulu Erea - Salah seorang pengunjung mencoba menikmati kesegaran air di Ulu Erea. (foto: hasbihtc)
Ulu Erea – Salah seorang pengunjung mencoba menikmati kesegaran air di Ulu Erea. (foto: hasbihtc)

Daya tarik wisata ini harus segera mendapatkan pembenahan dari pemerintah daerah setempat terkait fasilitas pariwisata, aksesibilitas, masyarakat serta wisatawan yang saling terkait dan melengkapi untuk terwujudnya kegiatan kepariwisataan. Suatu daya tarik wisata belum merupakan sumber daya potensial sampai adanya suatu jenis pengembangan tertentu, kecuali sekadar obyek selfie dan narzis.

Berdasarkan UU RI No.10 Tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.

Menurut penulis, Paket: Ulu Erea, Pattalassang dan Leang Surukang sangat bersyarat sebagai daya tarik wisata. Tinggal kemauan dari Pemerintah setempat saja untuk menindak-lanjutinya dengan pembenahan fasilitas dan aksesibilitas.

Tempat Istirahat - Terdapat sanggar tani bantuan CSR Tonasa di kawasan persawahan Tiu, Pattalassang, Kalabbirang. (foto: hasbihtc)
Tempat Istirahat – Terdapat sanggar tani bantuan CSR Tonasa di kawasan persawahan Tiu, Pattalassang, Kalabbirang. (foto: hasbihtc)

Sebagai kawasan yang memiliki daya tarik, Ulu Erea melingkupi wilayah sumber air, pertanian, dan view pegunungan yang indah. Sungai kecil yang berada di depan Ulu Erea bisa menjadi area permandian yang menyegarkan.

Oleh penduduk setempat, air yang bersumber dari Ulu Erea disebut “Ere Tallasa”, air yang hidup. Penduduk yang mengambil air langsung dari sumber air di Ulu Erea tak perlu memasaknya, tapi bisa langsung diminum dan masyarakat meyakininya sebagai air yang mengandung berkah.

Jalanan bambu disisi gua, khusus dibuat sebagai jalanan menuju Leang Surukang. (foto: hasbihtc)
Jalanan bambu disisi gua, khusus dibuat sebagai jalanan menuju Leang Surukang. (foto: hasbihtc)

Kampung dan Masyarakat Pattalassang jika dieksplorasi aspek sosial budayanya, akan memunculkan kekhasan dan keunikan tersendiri. Disana, masih dalam lingkup wilayah persawahannya masih terlihat jelas bekas “Passaungan Taua”, bekas tempat menyabung manusia.

Konon, tempat ini adalah area memutuskan perkara bagi penguasa lokal untuk menentukan siapa yang benar diantara pihak yang berperkara dengan mengadunya layaknya ayam aduan. Pranata adat dengan kehadiran pinatinya juga bisa dimunculkan sebagai daya tarik wisata.

Sisi gelap dan terang pada lantai satu Leang Surukang. (foto: hasbihtc)
Sisi gelap dan terang pada lantai satu Leang Surukang. (foto: hasbihtc)
Tangga dari besi dari Dinas Pariwisata, menjadi penghubung akses dari lantai satu dan lantai dua Leang Surukang. (foto: hasbihtc)
Tangga dari besi dari Dinas Pariwisata, menjadi penghubung akses dari lantai satu dan lantai dua Leang Surukang. (foto: hasbihtc)

Untuk Leang Surukang, keterkenalan obyek wisata ini malahan sudah ditetapkan Pemerintah Kabupaten Pangkep sebagai bagian penting dari kawasan Dewi Lamsang (Desa Wisata Pattalassang).

Leang Surukang sebagai suatu obyek wisata melekat keunikan, keaslian, kelangkaan, dan perbedaannya dengan obyek wisata gua lainnya terkait view persawahan disekitarnya, sumber air dibawah gua, kontur gua yang berkelok-kelok dan bisa saling berhubungan lewat celahnya dan tebingnya, mitos yang dilekatkan padanya, serta bisa juga sebagai sarana mendaki gunung.

Sisi gelap dan terang lantai dua Leang Surukang. (foto: habibie)
Sisi gelap dan terang lantai dua Leang Surukang. (foto: habibie)
Penulis pada sisi tebing yang menghadap kawasan persawahan dan bentangan karst. (foto: hasbihtc)
Penulis pada sisi tebing yang menghadap kawasan persawahan dan bentangan karst. (foto: hasbihtc)

Sebagaimana namanya, Kalabbirang, adalah seutama-utamanya suatu wilayah, dimana melekat berbagai keutamaan, kelebihan atau keberkahan.

Kesatuan Ulu Erea, Pattalassang dan Leang Surukang adalah kesatuan kehidupan yang mengeksplorasi sumber air, sosial budaya dan sejarah. Kesatuan daya tarik wisata ini adalah Ulu Erea sebagai Pakjenekang, Pattalassang sebagai Pabbarakkang, dan Leang Surukang sebagai Pattokonna Simbolenna, kesatuan yang saling mendukung kekalabbirangan, untuk menjaga kehidupan dan merawat budaya. (*)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT