BerandaHukumUlama-ulama Busuk Pembela dan Pelindung Busukma

Ulama-ulama Busuk Pembela dan Pelindung Busukma

Oleh: Nasrudin Joha

PALONTARAQ.ID – Tak bisa dipungkiri, pernyataan Busukma yang membandingkan Rasululah Muhammad SAW dengan sosok Soekarno jelas menyakiti hati umat Islam. Karena itu, wajar jika umat ini marah dan menuntut Busukma di penjara.

Secara umum, tak mungkin ada awam apalagi ulama yang tak melihat adanya penistaan agama oleh Busukma melalui pencederaan wibawa Rasulullah Muhammad SAW dengan cara membandingkannya dengan Soekarno.

Paham akan hal ini, maka tak ada satupun ulama berani secara terbuka membela Busukma. Namun ulama-ulama busuk menempuh metode khusus untuk membela dan melindungi Busukma.

Jika disimpulkan, ada beberapa modus operandi yang dilakukan ulama-ulama busuk ini untuk membela Busukma :

Pertama, Mereka berpura-pura berempati, ikut prihatin dan sedih atas tindakan lancang Busukma yang telah melecehkan Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

Meskipun demikian, para ulama busuk ini tidak sampai membuat statement menyematkan Busukma telah menista agama. Paling tinggi prihatin, sedih atau menyayangkan pernyataan Busukma.

Statement ini penting, agar ulama busuk ini dianggap ikut merasakan kegundahan batin umat. Ikut merasakan suasana kebathinan umat, tentang persoalan Busukma.

Para ulama busuk ini tak mungkin membela Busukma secara terbuka, dengan tidak menyatakan sedih, prihatin dan menyayangkan. Namun, ulama busuk ini tidak akan pernah sampai pada pernyataan ‘marah’ pada Busukma.

Kedua, Ulama busuk ini mulai masuk pada pekerjaannya untuk membela Busukma, dengan menyebut Busukma tidak tahu, tidak paham, sedang tidak sadar, atau sebab lainnya.

Paling tidak, pernyataan ini mampu untuk mengkompensasi kesalahan bukan karena kesengajaan tapi karena ketidaktahuan atau kealpaan.

Ketiga, ulama busuk ini kemudian masuk pada core utama pekerjaan membela Busukma, yakni: menghimbau umat agar memaafkan Busukma, mengerti atas ketidaktahuan dan kebodohan Busukma, utamakan kedamaian dan persatuan, hindari amarah dan perpecahan.

Nah, pernyataan ketiga inilah inti pembelaan ulama busuk kepada Busukma. Ulama busuk ini ingin menghentikan Ghiroh umat ini untuk membela Rasulullah SAW dengan dalih memaafkan, perdamaian dan persatuan.

Ulama busuk ini ingin meredam Ghiroh umat, memadamkan cahaya persatuan umat, karena rasa kecintaan kepada Rasululah Muhammad SAW dan semangat membela kemuliaan beliau.

Ulama busuk ini tidak marah, meskipun umat Islam begitu marah pada Busukma.

Entah berapa uang dan gaji yang diterima ulama Busuk untuk menjalankan peran ini, peran untuk meredakan amarah umat Islam.

Entah kasus apa yang membelit ulama busuk ini, sehingga lidahnya ikut melafadzkan kalimat-kalimat yang diinginkan rezim zalim.

Busukma adalah simbol dan berada di barisan rezim, barisan anti Islam dan pembenci umatnya.

Jika kasus ini bergulir, rezim khawatir kasus Busukma ini akan memantik persatuan umat untuk melawan kezaliman rezim.

Dan …..

Ulama busuk pembela Busukma ini, bekerja untuk rezim. Melalui wawancara, up date sosial media, video pendek, dan lain-lain, mereka menjalankan pekerjaan dari rezim untuk meredam amarah umat Islam atas tindakan biadab Busukma.

Wallahu ‘alam bish-shawab. [*]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT