BerandaFeatureKongres Pancasila, Kongres yang Membingungkan!

Kongres Pancasila, Kongres yang Membingungkan!

Oleh: Nasrudin Joha

“Makin dibahas Pancasila, semakin diurai, semakin dibukukan, makin bingung kita ini,” [Jusuf Kalla, 15/8]

PALONTARAQ.ID – Orang selevel Jusuf Kalla (JK) bingung, apa yang dikongreskan apa yang dianalisa dari Pancasila. Padahal, ‘dari zaman Baheula hingga Era Ayeuna’ isi Pancasila itu-itu saja, cuma lima sila. Menurut JK, Makin banyak dibahas makin tidak paham.

Begitulah, kata Wapres Jusuf Kalla saat membuka Kongres Pancasila ke-XI di Universitas Gajah Mada (UGM), Kamis (15/8/2019). Dan, pendapat JK ini benar, kita juga ikut pusing memaknai Pancasila.

Novanto mengklaim dirinya Pancasila, “Aku Pancasila,” katanya, begitu slogannya penuh bangga. Tidak lama, ternyata Novanto ketabrak tiang listrik. Lantas, dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena terlibat korupsi e-KTP. Saat ini, mantan Ketum Golkar itu mendekam di penjara.

Idrus Marham, sejawat Novanto juga sama. Tak mungkin, orang selevel Idrus tak paham Pancasila. Pasti, Idrus ‘Pancasilais’. Faktanya, Idrus juga menyusul sejawatnya dari partai Golkar menjadi pasien KPK. Dan, saat ini juga sedang khusuk berada di penjara.

Romi, alias Romahurmuzy, alias Romi Koco. Paling gagah menyatakan ‘Saya Pancasila’. Ternyata? Doyan juga recehan korupsi jabatan di kemenag. Petinggi PPP ini juga menjadi pasien KPK.

PDIP? Partai nasionalis yang mengaku paling Pancasilais. Buktinya, kadernya banyak yang dicokok KPK. Kongres 2009 di Bali, banyak kadernya ‘Jajan PSK’ mengisi waktu luang saat kongres. Di kongres 2019, saat kongres di Bali lagi, kadernya Nyoman Damantra dicokok KPK. Apa begini model partai nasionalis Pancasilais?

Mahfud MD, adalah begawan BPIP (Badan Pengarah Ideologi Pancasila), maha gurunya Pancasila. Dia, pengarah Pancasila. Tapi, hanya karena foto seorang taruna Akademi Militer (Akmil) kedapatan membawa bendera tauhid, Mahfud ringan mulut menuding ‘TNI kecolongan’. Apa ini Pancasila?

Wiranto, paling cerewet pada ajaran Islam khilafah. Khilafah, dituding sebagai paham yang akan memecah belah. Giliran anggota Polda Papua dibantai OPM, mayatnya dikirim, Wiranto hanya bilang itu hal biasa. Tidak perlu diributkan. Ini yang Pancasilais sejati?

Megawati, Ketua BPIP. Bikin pidato umum ditonton seluruh rakyat, bukan membahas nasib dan masa depan rakyat malah sibuk membahas kursi dan jatah menteri. Sudah kayak tukang meubel saja. Ini pencerminan sikap yang Pancasilais itu?

Umat Islam ingin taat pada syariah, ingin membumikan nilai ketuhanan yang maha esa, malah dipersoalkan. Katanya, syariah tidak sejalan dengan Pancasila. Umat, ingin menyatukan seluruh kaum muslimin agar tercipta persatuan, dibilang mau memecah belah.

Terus terang bukan hanya JK yang bingung, saya juga bingung. Bahkan, kongres Pancasila itu juga membingungkan. Disana apa yang mereka bahas? Wong negara sudah diacak-acak penjajah, asing dan aseng, mereka malah sibuk berkongres ria. Menghabiskan anggaran saja.

Padahal, kebutuhan pokok rakyat lagi sulit, pengangguran semakin menjerit, pajak kian mencekik. Pungutan macam-macam, apa-apa serba naik. Lantas, kongres Pancasila itu mau menghasilkan apa? Membingungkan! [*]

Artikel sebelumnya
Artikel selanjutnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT