Oleh: Prof dr. Veny Hadju, Ph.D
PALONTARAQ.ID – Tidak ada cinta kalau tidak ada benci. Orang yang mencintai Allah pasti juga akan membenci semua yang dilarang Allah. Begitu juga, orang yang mencintai rasul Allah pasti membenci apa yang dibenci rasul Allah. Kalau kita mencintai seseorang maka kita harus membenci apa yang dibenci orang yang kita cintai.
Tidak jarang kita melihat orang yang mencintai Allah namun di saat yang sama dia mengerjakan sesuatu yang dilarang-Nya. Senang ke mesjid, senang memberi nasehat, senang bersilaturahmi, tapi dia juga senang membicarakan aib orang lain, suka meremehkan orang lain, dan menganggap dirinya hebat dan merasa bangga (sombong) dengan nikmat Allah yang ada padanya.
Mencintai sesuatu yang diperintahkan Allah dan membenci apa yang dilarang Allah adalah upaya yang harus kita jaga dan lakukan setiap saat. Dengan nasehat yang kita dengar serta bacaan buku-buku agama yang menambah ilmu kita maka kita bisa selalu diingatkan. Tentu doa kepada Allah juga sangat penting agar kita diberi kecintaan akan iman dan diberi kebencian terhadap segala yang dilarang serta perbuatan yang sia-sia.
Maha Benar Allah dengan firman-Nya: ..walaakinnallaaha habbaba ilaikumul iimaana wazayyanahuu fii quluubikum wakarraha ilaikumul kufra wal fusuuqa wal ishyaan, ulaa ika humurraasyiduun (QS Al-Hujarat 49:7).
Artinya:
“… tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan (iman) itu indah dalam hatimu, serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus.”
CINTAILAH IMAN DAN BENCILAH SEGALA KEKAFIRAN, KEFASIKAN, DAN KEDURHAKAAN.
Prof dr. Veny Hadju, 26 Rabiul Akhir 1443 H
