Oleh: Nasrudin Joha
Tulisan sebelumnya: ‘Penusukan’ Wiranto: Antara Fakta, Opini, dan Narasi
PALONTARAQ.ID – Diketahui, senjata yang digunakan untuk menusuk menkopolhukam negeri perangin-angin adalah kunai. Senjata ini, yang membuat heboh jutaan rakyat, menyebabkan menteri terkapar di ICU untuk sebab medis yang tak bisa dijelaskan kepada publik.
Jelas, jika melihat senjata yang digunakan tentu mengarah kepada Naruto. kunai adalah senjata milik Naruto. Jadi, jelas pelaku terpapar Naruto atau bahkan pelaku itu sebenarnya Naruto?
Jahat sekali kamu Naruto, kenapa menggunakan Senjata Kunai? Kenapa tidak gunakan jurus Kagebunshin atau jurus bayangan? Naruto Uzumaki, bukankah dengan jurus ini bayanganmu bisa terlihat banyak sehingga sulit diidentifikasi polisi?
Bukankah, dengan Kagebunshin itu menteri langsung kelojotan? Wassalam? Tidak bikin heboh, cukup dikubur saja biar tidak berisik lagi.
Atau dihantam dengan Rasen Shuriken. Dan dengan kekuatan Chakra para biju, jurus ini bisa membuat menteri itu Gosong tidak dikenali lagi.
Biar tuntas sebenarnya cukup dengan Six Paths Sage. Tapi karena cuma pake kunai makanya Naruto meninggalkan jejak. Naruto yang eksekusi, tetapi kami, umat Islam yang diintimidasi.
Lagi-lagi, kami dituduh radikal, teroris, dan sekarang semua kegagalan rezim tertutupi oleh berita menteri ini. Kami sekarang yang disudutkan.
Kamu jahat sekali Naruto? Kenapa harus kami yang menanggung beban dan penderitaan ini? Bukankah urusanmu itu fokus ke Momoshiki Otsutsuki dan Kaguya Otsutsuki? Kenapa ikut-ikutan sibuk ngurusi kelas menteri ?
Baiklah Naruto, jika itu bukan perbuatanmu maka segera temui Jokowi. Sampaikan kepada Jokowi, bahwa dirimu tak terkait apapun dengan peristiwa itu.
Lalu siapa dibalik senjata kunai itu ? Apakah tukang Mie ayam pangsit ? Penjual Sroto sokaraja ? Atau tukang sate Madura ? Tidak perlu Naruto, tidak perlu kau jelaskan.
Di negeri kami, cerita tidak nyambung sekalipun kalau dikunyah-kunyah rezim, bisa jadi bubur dan ditelan media. Media di negeri kami, itu selalu mengabarkan tafsir, mengabarkan opini, mengabarkan narasi.
Karena menurut definisi di negeri kami, berita itu fakta yang ditafsirkan. Jadi yang membuat hitam atau putihnya berita, itu bukan fakta. Tapi tafsiran media.
Sementara, media itu anak kandung kapitalis. Siapa yang bisa bayar, maka dia berhak atas tafsir berita. Mau nyolong juga bisa ditafsirkan sebagai mengambil sesuatu yang tak diketahui pemiliknya.
Sudah ya, salam buat Uzumaki Naruto, Haruno Sakura, Uchiha Sasuke dan Hatake kakashi. Semoga panjang umur dan sehat selalu. [*]
