Laporan: Dra Nurhudayah
PALONTARAQ.ID – Demi menyamakan persepsi terhadap visi dan misi Kementerian Agama dalam Bidang Pendidian Keagamaan, Selama tiga hari, 9-11 Maret bertempat di Hotel Novotel Makassar, Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Kerja.
Kepala Bidang PD Pontren Kemenag Sulsel, Drs H Suyahdi Sallu, MH mengungkapkan bahwa tujuan diselenggarakannya Raker ini adalah untuk menyiapkan perangkat program kerja yang strategis dalam merespon kebutuhan PD Pontren.
βRaker ini kita laksanakan, salah satu tujuannya sebagai upaya mewujudkan kepedulian, semangat, dan keinginan yang kuat dalam pembinaan lembaga keagamaan secara intensif dan memadaiβ, ungkapnya di Lobby Hotel Novotal, 9 Maret lalu.
Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel, H. Abdul Thahir dalam sambutan pembukaan Raker PD Pontren tersebut mengharapkan adanya ide dan gagasan segar terhadap perubahan yang lebih baik pendidikan diniyah dan pondok pesantren.
βKarena itu, saya mengharapkan pada raker kali ini, adanya masukan, ide dan gagasan terbaik yang lahir dari para pengelola dan pimpinan pesantrenβ, harapnya.
Raker PD Pontren yang mengambil tema βMerajut Kebersamaan dalam Membangun Pendidikan Keagamaan Islam yang Tangguh dan Berdaya Saingβ ini dihadiri 70 peserta dari Kepala Seksi PD Pontren/Pendidikan Islam Kantor Kementerian Agama se-Sulawesi Selatan, Staf Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Sulsel, Pimpinan Pondok Pesantren, Ketua FKDT Sulsel, Kepala MDT, dan Kepala TKQ/TPQ Kabupaten/Kota se-Sulawesi Selatan.
Sementara selama tiga hari pelaksanaan Raker PD Pontren ini, yang bertindak sebagai Narasumber, diantaranya adalah Direktur PD Pontren Kemenag Pusat, Kabag Perencanaan Dirjen Pendidikan Islam (Pendis) Kemenag Pusat, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel, Kabid PD Pontren, Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenang Sulsel, Kasi Pada Bidang PD Pontren Kanwil Kemenang Sulsel.
Kepala Bidang PD Pontren Kemenag Sulsel, Drs H. Suyahdi Sallu, MH mengharapkan agar peningkatan lembaga keagamaan formal bertambah di Sulsel, sebagai salah satu upaya mengatasi kelangkaan ulama, khususnya menyangkut keberadaan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) yang di Sulsel baru ada dua, dan Maβhad βAly (setingkat Perguruan Tinggi) yang di Sulsel baru ada satu, yaitu Maβhad Aly Asβadiyah Sengkang.
βKita juga mengharapkan agar setiap Pondok Pesantren memiliki ciri khas, seperti misalnya Pondok Pesantren berciri khas Kelautan dan Maritimβ, ujarnya. (*)