BerandaBeritaNasionalApa Arti Sebenarnya Greenflation itu?

Apa Arti Sebenarnya Greenflation itu?

Laporan: Muhammad Farid Wajdi *)

PALONTARAQ.ID – Dalam debat calon wakil presiden, Ahad malam (21/1/2024), muncul istilah “greenflation” yang ditanyakan Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka kepada Cawapres 03, Prof Dr Mahfud MD. Karena terpengaruh gimik Cawapres 02, pertanyaan tentang greenflation saat debat cawapres, oleh Mahfud MD menyebutnya sebagai  pertanyaan itu receh dan tidak akademis.

Apa sebenarnya arti dari greenflation itu? “Bagaimana cara mengatasi greenflation?” tanya Gibran ke Mahfud. Pertanyaan tersebut sejatinya sempat dijawab Mahfud dengan menjelaskan soal inflasi hijau, ekonomi sirkuler. Tapi jawaban Mahfud itu kemudian direspons Gibran dengan bahasa tubuh yang seolah-olah meledek Mahfud sambil menjelaskan kaitan greenflation dengan gerakan rompi kuning yang terjadi di Prancis beberapa tahun lalu.

“Greenflation itu, kita kasih contoh yang simple saja. Demo rompi kuning di Prancis. Bahaya sekali. Sudah memakan korban. Ini yang harus diantisipasi. Jangan sampai terjadi di Indonesia. Belajar dari negara maju,” jelas Gibran ke Mahfud.

Ledekan Gibran itu pun dibalas Mahfud dengan mengatakan bahwa penjelasan Gibran soal kaitan antara inflasi hijau dengan gerakan rompi kuning di Prancis ngawur. “Gila ini, ngarang-ngarang tidak karuan, mengaitkan sesuatu yang tidak akademis,” ujar Mahfud kepada Gibran.

“Ini Mengarang tidak karuan, mengaitkan dengan sesuatu yang tidak ada akademisnya, tanya-tanya kayak gitu recehan. itu tidak layak dijawab menurut saya, tidak layak dijawab pertanyaan seperti ini. Jadi saya kembalikan ke moderator, tida ada gunanya menjawab,” kata Mahfud.

Terlepas dari itu, apa sebenarnya greenflation? Greenflation merupakan singkatan dari dua kata yakni green (hijau) dan inflation (inflasi). Berdasarkan Blog Kamus Cambridge, greenflation diartikan sebagai “kenaikan harga akibat peralihan ke ekonomi hijau”.

Mengutip Ekonom Iklim dari Columbia Business School Gernot Warner yang menukil pernyataan Direktur Executive European Central Bank Isabel Schnabel pada The New York Times, greenflation merujuk pada kenaikan harga dan krisis tenaga kerja yang terjadi seiring dengan transisi ramah lingkungan.

Kenaikan harga terjadi lantaran perusahaan mengeluarkan anggaran lebih untuk melakukan transisi energi mengingat biaya penggunaan energi hijau dianggap masih lebih mahal dibandingkan fosil. Terus apa pula gerakan rompi kuning? Gerakan rompi kuning mencuat di Prancis pada Oktober 2018 sebelum akhirnya pecah menjadi aksi unjuk rasa pada 17 November 2018.

Sejak itu, banyak yang melanjutkan aksi blokade massa yang menyebabkan kemacetan dan kelangkaan bahan bakar menjelang musim libur. Demonstrasi itu dipicu oleh sistem pajak yang memberatkan yang tidak sepadan dengan peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pajak bahan bakar tersebut merupakan strategi Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk membiayai pengembangan energi bersih.

Para pengunjuk rasa mengenakan rompi berwarna kuning terang yang biasa digunakan sebagai bagian dari prosedur keselamatan sopir-sopir Perancis, sebagai cerminan kesetiakawanan terhadap kelas pekerja dan rakyat jelata. Dalam aksi unjuk rasa tersebut, warga Perancis menuntut kenaikan upah minimum, peningkatan kualitas hidup, hingga transparansi pemerintah. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT