BerandaHighlightPesan Dakwah Prof dr Veny Hadju, Ph.D: Stunting (46)

Pesan Dakwah Prof dr Veny Hadju, Ph.D: Stunting (46)

Oleh: Prof dr Veny Hadju, Ph.D

Related Post: Pesan Dakwah Prof dr Veny Hadju, Ph.D: Stunting (45)

PALONTARAQ.ID – Nabi Ibrahim memiliki dua anak yang keduanya diangkat menjadi nabi yaitu Ismail dan Ishak. Sejak bayi, Ismail ditempatkan bersama ibunya, Sarah, di tanah tandus dekat Ka’bah (Rumah Allah) agar anaknya tumbuh dalam lingkungan yang taat beribadah.

Ibrahim bermohon kepada Allah untuk perlindungan mereka. Keajaiban terjadi atas kesabaran Sarah yaitu munculnya mata air yang dikenal dengaj air Zam-zam saat ini. Air inilah yang akhirnya menjadi sumber kehidupan di wilayah itu. Ibrahim adalah ayah hebat yang menjadikan putranya Ismail tumbuh dalam lindungan dan kasih sayang Allah.

Nabi Ya’kub juga seorang ayah hebat yang bersabar atas tingkah laku anak-anaknya. Saat anak yang disayanginya (Yusuf) dibuang ke sumur oleh saudara-saudaranya yang iri kepada adiknya, dia bersabar dan mengadukan kesedihannya kepada Allah.

Allah menakdirkan Yusuf sebagai mentri yang bertanggungjawab terhadap perbendaharaan negerinya untuk mengatasi krisis pangan saat itu dan kemudian bertemu dengan saudara-saudaranya. Kaget setelah tahu bahwa Yusuf menjadi Pejabat Penting kerajaan membuat saudaranya tunduk dan mengakui perbuatannya. Diakhir kisah yang mengharukan ini, Ya’kub tenang menghadap Allah setelah melihat semua anaknya menjadi anak saleh.

Kisah Nabi Ibrahim dan Ya’kub hanyalah segelintir dari cerita Ayah Hebat yang mengantar anak-anak mereka menjadi sukses dan hidup dalam ketaatan. Kepedulian seorang ayah atas keimanan anak-anaknya adalah penting.

Di zaman yang penuh godaan dunia di mana materi menjadi ukuran keberhasilan, banyak yang tergelincir dan jauh dari ketaatan. Upaya pemerintah yang menginginkan generasi unggul bebas stunting harus melibatkan peran ayah. Anak adalah investasi akhirat terbesar yang dimiliki keluarga kalau mereka tumbuh dalam ketaatan. Kisah Nabi Ya’kub di akhir hidupnya bersama anak-anaknya dikisahkan dengan sangat indah dalam kitab-Nya:

Am kungtum syuhadaaa-a iz hadhoro ya’quubal-mautu iz qoola libaniihi maa ta’buduuna mim ba’dii, qooluu na’budu ilaahaka wa ilaaha aabaaa-ika ibroohiima wa ismaa’iila wa is-haaqo ilaahaw waahidaa, wa nahnu lahuu muslimuun.

“Apakah kamu menjadi saksi saat maut akan menjemput Ya’qub, ketika dia berkata kepada anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami (hanya) berserah diri kepada-Nya.””
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 133)

JADILAH AYAH HEBAT YANG MENDIDIK ANAKNYA DENGÀN SABAR DAN MENJADIKAN MEREKA TUNDUK KEPADA PENCIPTA-NYA.

 

Pesan Dakwah, 6 Rajab 1445 H

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT