BerandaAkademiaIlmu Tajwid dan Qiraat

Ilmu Tajwid dan Qiraat

Oleh: Muhammad Farid Wajdi *)

Related Post: Dalam Sepekan, Raih Tiga Ijazah Sanad Kitab Matan Ilmu Tajwid

PALONTARAQ.ID – Ingin mahir membaca Al-Qur’an sesuai dengan kaidah, mulai dari makhraj, sifat huruf dan hukum tajwidnya? Seorang pelajar, santri, mahasiswa dan sarjana muslim, termasuk ustadz dan kyai sekalipun haruslah selalu memperbaharui pemahaman dan ilmunya terkait Ilmu Tajwid dan Qiraat.

Menurut penulis, ilmu tajwid dan qiraat adalah ilmu seumur hidup. Selama masih hidup di dunia dan masih berinteraksi dengan Al-Qur’an, maka selama itu pula ilmu tajwid dan qiraat haruslah selalu menyertai tadarrus atau tilawah Al-Qur’annya.

Rasulullah saw. bersabda: “Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR. Bukhari Muslim). Untuk mahir mambaca Al-Qur’an dimaksud, maka yang dibutuhkan adalah Ilmu Tajwid dan Qiraat.

Terkait ilmu tajwid dan qiraat ini, seorang muslim haruslah berguru atau memiliki guru/ustadz, yang tak hanya paham ilmu tajwid dan qiraat, juga selalu tulus dan ikhlas dalam mengajarkan ilmunya. Karena ilmu tajwid dan qiraat adalah ilmu praktek seumur hidup, maka guru yang dibutuhkan juga adalah guru yang tak hanya sekadar paham kaidah, tapi juga telah mempraktekkan ilmunya tersebut dalam setiap bacaan shalatnya.

Apa sebenarnya yang dimaksud Tajwid atau Ilmu Tajwid itu? Imam Abu Muhazim Musa bin ‘Ubaidillah bin Yahya al-Khoqoniy dalam Kitab Matn “Roiyyah al-Khoqoniy” menyebutkan bahwa yang dimaksud Tajwid ialah mengeluarkan setiap huruf dari makhrojnya (tempat keluarnya huruf) dengan memberikan haq dari sifat-sifat huruf tersebut. Objek pembahasannya adalah kata-kata dan ayat-ayat Al-Qur’an.

Mengetahui Ilmu Tajwid adalah fardhu kifayah, dan mengamalkannya adalah fardhu ‘ain, maka seseorang yang membaca Al-Qur’an dengan tidak menerapkan hukum-hukum tajwid maka dia berdosa.

Ilmu Tajwid sangat penting untuk dipelajari, dan bahkan jadi pembelajaran seumur hidup sebagaimana Al-Qur’an harus diakrabi seumur hidupnya seorang muslim. Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan Al-Qur’an melalui Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa Arab dan bertajwid, yaitu dibaca dengan hukum-hukum bacaannya.

Sebelum diletakkannya kaidah-kaidah tentang Ilmu Tajwid, para penuntut ilmu zaman dahulu mempelajari hukum-hukum dalam membaca Al-Qur’an dengan cara talaqqi dan musyafahah, yaitu berjumpanya seorang murid dengan seorang guru/syaikh untuk mempelajari Al-Qur’an dengan cara menyimak bacaan gurunya dan memperhatikan bacaan serta gerak bibir gurunya untuk mendapatkan pengucapan makhraj yang benar.

Nah, itu Ilmu Tajwid, bagaimana dengan Ilmu Qiraat? Ya, Ilmu Qiraat ini memiliki fungsi yang hampir mirip dengan ilmu tajwid. Ilmu Qiraat adalah cabang dari ilmu Ulumul Qur’an. Kata Qiraat sendiri merupakan bentuk jamak dari kata “Qara’a”, bentuk masdar yang artinya bacaan, juga memiliki memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun. Artinya, mengumpulkan dan menghimpun huruf-huruf dan kata-kata antara satu dengan yang lainnya dalam suatu ucapan yang tersusun rapi.

Menurut Muhammad Aly al-Shabuni, Qiraat diartikan sebagai suatu mazhab tertentu dalam cara pengucapan Al Quran berdasarkan sanad-sanadnya yang sampai kepada Nabi SAW, sedang Imam Syihabuddin al-Qasthalani mengartikan Qiraat sebagai ilmu untuk mengetahui kesepakatan serta perbedaan cara pengucapan lafadz-lafadz Al Quran. Seperti I’rab, hazf, isbat, fashl, washl, ibdal yang diperoleh dengan periwayatannya.

Dengan pendekatan ini, ilmu qiraat adalah cara pengucapan lafaz-lafaz Al Quran sebagaimana diucapkan Nabi SAW dan para sahabatnya. Qiraat Al Quran terkadang hanya satu, namun ada kalanya punya beberapa versi.

Untuk sampai pada pemahaman dan praktek yang benar, terkait Tajwid dan Qiraat, maka penulis merekomendasikan untuk mengkaji kitab-kitab Ilmu Tajwid dan Qiraat dibawah ini:

  1. Matn Al-Wadihah fi Tajwidil Fatihah; Lihat: Hukum Tajwid dalam Al-Qur’an Surah Al-Fatihah
  2. Matn Hidayatus Sibyan fi Tajwidil Qur’an; Lihat: Terjemah Matan Hidayatus Sibyan, Download: Download Syifaul Jinan fi Tarjamati Hidayatus Sibyan, Mawrid Zhom’an Syarh Hidayatus Sibyan, Nazhom Hidayatush Shibyan Arab (Syifaul Jinan), Download Nazhom Hidayatus Sibyan MP3, danIrsyadul Ikhwan Syarh Hidayatus Sibyan
  3. Tuhfat al-Athfal (Sulayman Jamzuri) 1198; Matn Tuhfatul Athfal fi Tajwidil Qur’an; Lihat: Hukum Bacaan QalqalahHukum Bacaan MadHukum Bacaan Nun MatiHukum Bacaan Mim Mati, Download: Terjemah Tuhfatul Athfal, Matan Tuhfatul Athfal (Arab) Download Syarh Kitab Tuhfatul Athfal: Fathul Aqfal Fi Syarhi Tuhfatil Athfal (فتح الأقفال شرح تحفة الاطفال)Fathu Dzil Jalal fi Syarhi Tuhfatil Athfal 1, Fathu Dzil Jalal fi Syarhi Tuhfatil Athfal 2.
  4. Matn Muniyyah As-Sakhowiy;
  5. Matn Roiyyah Al-Khoqoniy; Lihat: Mengenal Imam Abu Muzahim al-Khaqani dan Al-Qashidah al-Khaqaniyah
  6. Matn Jazariyah dan Syarahnya; Lihat: Matan Jazariyah dan Terjemahnya-1Matan Jazariyah dan Terjemahnya-2Matan Jazariyah dan Terjemahnya-3Matan Jazariyah dan Terjemahnya-4Matan Jazariyah dan Terjemahnya-5.
  7. Al-Mufid Fi Ilm at-Tajwid (Abdurrahmah ibn Sa’dullah Aytani) 1437 H / 2016 M; Berfokus pada tajwid sesuai qiraat Hafsh dari Ashim dengan jalur atau thariq Syathibi.
  8. Matn Salsabil asy-Syafi’i
  9. Mandzumah ‘Umdatul Mufid wa ‘Uddatul Majid fi Ma’rifati Tajwid
  10. Matn Syatibiyah.

Untuk menguji pemahaman dan praktek ilmu tajwid dan qiraat yang telah dipelajari, dan bahkan telah pula diambil sanad pada guru/ustadz/syekh yang kompeten dan berhak memberikan sanad, penulis menyarankan untuk melengkapinya dengan mengambil sanad bacaan/hafalan Al-Qur’an berdasarkan qiraat dan riwayat yang ada, yaitu:

  1. Qiraat Imam Ashim al-Kufiy, Riwayat Hafs dan Syu’bah;
  2. Qiraat Imam Nafi’ al-Madany, Riwayat Qolun dan Warsyi;
  3. Qiraat Imam Abu Amr, Riwayat Ad-Duriy dan As-Susiy;
  4. Qiraat Imam Ibnu ‘Amir, Riwayat Hisyam dan Ibnu Dzakwan;
  5. Qiraat Imam Ibnu Katsir, Riwayat Al-Bazzi dan Qunbul;
  6. Qiraat Imam Hamzah al-Kufiy, Riwayat Kholaf dan Kholad;
  7. Qiraat Imam al-Kisai al-Kufiy, Riwayat Abu Harits dan Hafs;
  8. Qiraat Imam Abu Ja’far, Riwayat Ibnu Wardan dan Ibnu Jammad;
  9. Qiraat Imam Ya’qub, Riwayat Ruwais dan Rouh;
  10. Qiraat Imam Kholaf al-Asyr, Riwayat Ishaq dan Idris;
  11. Qiraat Imam Abu Hasan Bashriy, Riwayat Asy-Syuja’ dan ad-Duri;
  12. Qiraat Imam Ibnu Muhaishin, Riwayat al-Bazziy dan Asy-Syanbudz;
  13. Qiraat Imam Yahya al-Yazidiy, Riwayat Abu Ayyub dan Rouh;
  14. Qiraat Imam Al-A’amasyi, Riwayat al-Muthowwi’i dan Asy-Syanbud.

Demikianlah beberapa kitab Tajwid dan Qiraat serta sanad bacaan/hafalan Al-Qur’an berdasarkan Qiraat/Riwayat yang ada, yang dapat penulis rekomendasikan untuk dipelajari, dikaji, dan selanjutnya dipraktekkan atau diamalkan ketika membaca Al-Qur’an atau dalam shalat.

Semoga kita semua digolongkan ke dalam thalabul ilmi yang bersungguh-sungguh mencintai al-Qur’an, mengakrabi dan menghafalkan al-Qur’an sesuai dengan sanad keilmuan para ulama. Syukur-syukur jika bisa mendapatkan ijazah sanad dari kitab Tajwid dan Qiraat tersebut diatas, begitu pula dengan sanad bacaan/hafalan Al-Qur’an kita.

Apa itu sanad? silakan baca disini: Hal Ihwal tentang Sanad dan Ijazah Sanad.

Semoga bermanfaat adanya. Barakallahu fiikum. (*)

 

(* Muhammad Farid Wajdi, Guru/Pengasuh Pontren Modern Putri IMMIM Minasatene-Pangkep.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT