Laporan: Etta Adil
PALONTARAQ.ID, PANGKEP – Lomba Inovasi Teknologi Tingkat Provinsi yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbanda) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan berhasil mengangkat karya siswa SMAN 1 Pangkep.
Karya Invovasi Teknologi Siswa SMA Negeri 1 Pangkep memang patut diacungi jempol. Mereka menciptakan inovasi teknologi yang menghidupkan mesin parut kelapa dengan sensor gerak Sistem Tenaga Surya. Hal ini diungkapkan Syukri, ST., Guru Mata Pelajaran Prakarya SMAN 1 Pangkep sebagai pembimbing pembuatan dan perakitan inovasi teknologi tersebut.
“Kita mendorong agar siswa menciptakan inovasi teknologi yang belum pernah dibuat orang lain. Karena itu, dibuatlah sensor gerak dengan sistem tenaga surya untuk menghidupkan mesin parut kelapa, artinya dengan gerakan di dekat sensor mesin akan menyala. Inovasinya disini ada dua, yaitu sensor gerak dan listriknya yang menggunakan tenaga surya. Dengan ada gerakan didepan sensor mesin akan menyala sendiri dan ketika ditinggalkan juga akan mati sendiri,” ungkap Syukri, ST kepada Pers, Sabtu (17/9/2022).
Syukri menambahkan dibanding dengan mesin parut kelapa yang sudah ada selama ini yang menggunakan sistem manual, inovasi ini lebih hemat karena tidak menggunakan tenaga listrik PLN atau bahan bakar minyak. “Hematnya disini karena hanya satu kali beli alat, tenaga surya sudah bisa digunakan selamanya karena tenaganya tidak dibeli lagi,” tambahnnya.
Kepala SMA Negeri 1 Pangkep, Drs Muhammad Arif mengungkapkan kebanggaannya terhadap siswanya yang mampu menciptakan inovasi teknologi dan turut serta dalam Lomba Inovasi Teknologi di Tingkat Provinsi. “Kami sangat mendukung tim inovasi ini dan semoga dapat meraih yang terbaik,” ujarnya.
Sementara itu, salah seorang siswa peserta Lomba Inovasi teknologi, Wafin Miftah Zaky mengaku bersyukur mendapat kesempatan menjadi tim dalam inovasi ini. “Saya senang dan bersyukur mendapat pengalaman dengan mengikuti lomba ini,” imbuhnya.
SMAN 1 Pangkep dalam lomba inovasi teknologi ini mengirimkan 3 siswa terdiri Wafin Miftah Zaky sebagai perakit, Muhbit Al-Qur’an sebagai kameramen sekaligus pembantu perakit dan Zahna Joenia Sri Putri, sebagai penyusun laporan atau mentor. Ketiga siswa ini didampingi 2 orang guru, yakni Syukri, ST. sebagai pembimbing utama atau pendamping dan Nurliah, SPd. sebagai pembimbing portopolio. (*)