BerandaSosokTengku Zulkarnain tentang Imajinasi Liar Web Mojok

Tengku Zulkarnain tentang Imajinasi Liar Web Mojok

 

Laporan: Muhammad Farid Wajdi

PALONTARAQ.ID – Web Mojok menurunkan ulasan, “Mengapa hanya Tengku Zulkarnain yang Hafal 23 Mei Tahun ini PKI Ulang Tahun tepat ke-100?” (Lihat: DISINI)

Ulasan di Web Mojok tersebut ditulis Redaktur Mojok, Yamadipati Seno, terpublish 14 Mei 2020, didasari cuitan Tengku Zulkarnain @ustadtengkuzul sehari sebelumnya 13 Mei 2020.

Pada Pukul 13.44 Ustadz Tengku Zulkarnain menulis di akun twitternya sebagai berikut:

Tanggal 23 Mei 1920 adalah Hari Lahirnya Partai Komunis Indonesia. Tanggal 23 Mei 2020 adalah Hari Lahir PKI ke-100 tahun. TNI siap dan waspada. Rakyat Indonesia siap dan waspada. Waspada itu perintah Allah dan RasulNya. Kita jangan lengah musuh terbesar komunis adalah agama.

Tulisan di web Mojok.co. (screenshoot by: ist/palontaraq)
Tulisan di web Mojok.co. (screenshoot by: ist/palontaraq)

Berdasar cuitan tersebut, Redaktur Mojok, Yamadipati Seno mempertanyakan mengapa hanya Ustad Tengku Zulkarnain yang menghafal Ulang Tahun PKI. Ada apa? Dibuatlah ulasannya sebagai termuat di Web Mojok tersebut.

Membaca ulasan Yamadipati Seno itu, Ustadz Tengku Zulkarnain menanggapi bahwa tulisan di web Mojok itu ada benarnya, tapi lebih banyak merupakan imajinasi liar.

Tanggapan Ustadz Zulkarnain tersebut selengkapnya dapat dilihat di akun Instagramnya (tengkuzulkarnain.id), sebagai berikut:

Imajinasi Liar Web Mojok

Web MOJOK menuliskan imajinasi liar tentang diri saya, Tengku Zulkarnain. Sebagian benar, tapi sebagian besar ngarang atau halusinasi saja.

Benar sejak kecil keluarga saya, para shahabat dekat saya, bahkan guru guru saya menggelari saya “kutu buku”, saking gemarnya saya membaca.

Ibu saya seorang wanita mulia keturunan Cina yg berpendidikan lumayan tinggi suka membaca dan memberi ruang pada saya.

Bapak saya seorang bangsawan Melayu, tampan berkulit putih dengan alis golok, anak seorang Dokter zaman Belanda yg kaya raya.

Beliau tamatan sekolah Belanda sempat menjabat Direktur Pembelian Barang Perusahaan Perkebunan Negara(PPN) dan memiliki sedan merk Holden BK 1962 yg saat itu paling hanya ada 10 buah di Medan, Kader Masyumi berpaham NU.

Ibu sediakan buku Koo Ping Hoo di rumah. Semua seri dari Mutiara Hitam, Siang Bhok Kiam, Bu Pun Su dll.habis saya lahap sejak kelas dua SD.

SMP Kelas II saya sudah mahir berbahasa Inggris dan lulus Dasar I dan II untuk  kemampuan bahasa Inggris. SMA saya membaca hampir seluruh buku Agama populer seperti 40 Masalah Agama, Sirojuddin Abbas Tafsir Al Azhar, Buya Hamka, dan lain-lain
.
Lulus S1 Linguistik Inggeris langsung jadi Dosen PNS di USU. Berguru pd hampir semua Ulama di Medan dengan Sistem TALAQQI. Ukurannya baru berhenti saat sang Guru wafat. Sanad Fiqih Syafii dari jalur Syekh Zakaria Al Anshori, Sanad Qur’an dari Ahmad Hijazi, Nahwu Sharaf dari Syekh Azhari.

Setiap hari 3 – 4 jam waktu dipakai untuk membaca buku. Memiliki koleksi kitab di Jakarta dan Medan sekitar 7 -8 ton dari berbagai disiplin ilmu.

Mengontrak rumah di Jakarta dan punya rumah di Medan. Tidak ada kursi meja di ruang tamu, kami kecuali satu kursi Jepara utk saya duduk membaca di dalam kamar tidur.

Tidak ada televisi apalagi lukisan, kecuali kaligrafi kanvas yang saya lukis sendiri sisa karya yang saya jual untuk menambah uang sekolah para ponakan.

Hidup sederhana saya dapat dari Jama’ah Tabligh dan para Masyaikh guru guru saya. Tiap hari berlomba khatam Qur’an dgn anak, istri dan mantu yang semuanya penghafal Qur’an adalah kebiasaan kami sehari hari.

Pesantren di Medan selesai, insya Allah Pustaka Besar akan dibuat.

Medan, 14/5/2020
Tengku Zulkarnain

Demikianlah tanggapan Ustadz Tengku Zulkarnain, yang pada pokoknya juga mengungkapkan tentang Sosoknya dan riwayat hidup singkatnya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisment -

HIGHLIGHT