Oleh: M. Farid Wajdi, S.H.i
PALONTARAQ.ID – Dahsyatnya Do’a duduk diantara dua sujud: Robbighfirlii (ربّ اغفر لي), Warhamnii (وارحمني), Wajburnii (واجبرني), Warfa’nii (وارفعني), Warzuqnii (وارزقني), Wahdini (واهدني), Wa’aafinii (وعافني), Wa’fuannii (واعف عنّي)
Ketika orang ditanya, “Do’a apakah yang paling sering dibaca oleh seorang muslim?”. Banyak yang menjawabnya salah. Begitu seringnya do’a itu dibaca, hingga ketika sedang membaca do’a, banyak yang tak merasa kalau ia sedang berdo’a. Padahal do’a itu sangatlah dahsyat, mencakup kebutuhan kita di dunia dan akhirat. Dan dibaca minimal 17 kali setiap hari.
Do’a itu, ialah do’a diantara dua sujud, marilah kita renungi maknanya:
Robbighfirlii (ربّ اغفر لي), artinya, “Wahai Tuhan ampunilah dosaku, dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ridha Allah SWT. Dosa adalah kotoran hati yang membuat kita hati kelam, sehingga hati kita merasa berat sekali untuk melakukan kebaikan.”
Warhamnii (وارحمني), artinya, “Sayangilah diriku, kalau kita disayang Allah SWT hidup akan terasa nyaman, karena dengan kasih sayang-Nya akan dapat dicapai semua cita-cita. Dengan kasih sayang Allah SWT, nafsu kita akan terbimbing.”
Wajburnii (واجبرني), artinya, “Tutuplah segala kekuranganku, banyak sekali kekurangan kita, kurang syukur, kurang sabar, kurang bisa menerima kenyataan, mudah marah, pendendam dan lainnya. Kalau kekurangan kita ditutup/diperbaiki Allah SWT, maka kita akan menjadi manusia sebenarnya.”
Warfa’nii (وارفعني), artinya, “Tinggikanlah derajatku, kalau Allah SWT sudah meninggikan derajat kita, maka pasti tidak ada manusia yang bisa menghinakan kita.”
Warzuqnii (وارزقني), artinya, “Berikanlah aku rizki, sebagai hamba Allah, kita membutuhkan rizki. Allah SWT mampu mendatangkan rizki dari arah yang tak terduga dan tanpa perhitungan.”
Wahdini (واهدني), artinya, “Berikanlah aku petunjuk, bimbinglah aku ke jalan kebahagiaan (benar) dan istiqomah. Kita tidak hanya minta petunjuk (hidayah) yang berkaitan dengan agama. Tetapi kita juga minta petunjuk agar terhindar dari mengambil keputusan yang salah.”
Wa’aafinii (وعافني), artinya, “Berikan lah aku kesehatan, apabila kita sehat, kita bisa menambah kebaikan dan manfaat serta tak menjadi beban orang lain.”
Wa’fuannii (واعف عنّي), artinya, “Aku mohon agar kesalahanku dihapus dari catatan.”
Dari do’a duduk diantara dua sujud tersebut diawali do’a dengan memohon ampun kepada Allah SWT dan kita akhiri dengan permohonan ampunan untuk menghapus dosa, sehingga kita benar-benar bersih.
Allah SWT memerintahkan kita untuk membaca do’a itu sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkannya. Yakinlah bahwa do’a tersebut pasti terkabul dan diijabah oleh Allah SWT, karena do’a tersebut dibaca dalam shalat yang mana Allah SWT telah memerintahkan kepada umat Islam melalui Rasul-Nya. Insyaa Allah.
Terkadang yang menjadi persoalan adalah kita ragu dan tidak menghayatinya saat membaca do’a ini dan lalai karena kita tidak mengerti maknanya. Padahal do’a tersebut sangat dahsyat bagi yang berdoa dengannya. Dalam kenyataannya, masih banyak jamaah sering tergesa gesa dalam membacanya, yang seharusnya dibaca tuma’ninah dengan meresapi dan menghayatinya dengan benar.
Wallahu a’lam bish-showab. (*)